Istri Jamaluddin Sempat Datangi PN Medan untuk Ambil Uang Santunan
- VIVAnews/ Putra Nasution.
VIVAnews - Setelah kematian Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, sang istri Zuraidah Hanum, sempat mendatangi kantor suaminya untuk mengambil uang duka cita dari keluarga besar PN Medan.
Humas PN Medan, Erintuah Damanik, mengatakan hasil penggalangan dana duka cita, terkumpul uang sebesar Rp17 juta. Karena polisi menyebutkan pelaku pembunuhan diduga orang terdekat korban, PN Medan hanya memberikan sebesar Rp7 juta saja kepada Zuraidah.
"Kita menyimpulkan setop dulu untuk istrinya. Pemberian uang duka kepada ZH (Zuraidah Hanum) sempat ditunda. Kita berikan sekitar Rp7 juta," kata Erintuah kepada wartawan di PN Medan, Selasa 14 Januari 2020.
Meski sudah mencurigai Zuraidah pelaku pembunuhan hakim berusia 55 tahun itu. Namun, istri korban datang kembali ke PN Medan untuk meminta uang santunan yang lainnya.
Erintuah mengungkapkan seluruh uang diberikan sebelum wanita berusia 41 tahun itu ditetapkan sebagai tersangka. "Kemudian karena istrinya datang lagi. Kita sepakat itu diberikan saja. Itu sebelum ditetapkan menjadi tersangka," kata Erintuah.
Dalam kasus ini, penyidik Polrestabes Medan dan Polda Sumut menetapkan Zuraidah sebagai tersangka bersama dua pelaku lainnya yakni Jefri Pratama dan M. Reza Fahlevi. Mereka merencanakan pembunuhan hakim Jamaluddin dengan rapi dan nyaris tanpa meninggalkan barang bukti.
Jamaluddin dibunuh oleh istrinya bersama dua pria kenalannya itu, di rumahnya Perumahan Royal Monaco Blok B, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Jumat dini hari, 29 November 2019. Kemudian, jasad korban dibuang dengan mobil korban Toyota Land Cruiser Prado dengan nomor polisi BK 77 HD ke Desa Suka Dame, Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang.
Zuraidah mengaku nekat membunuh suaminya karena sakit hati. Karena, korban memiliki wanita lainnya. Di sisi lain, sang istri juga memadu kasih dengan Jefri dan niat akan menikah setelah berhasil membunuh Jamaluddin.
"Iya serius, memang rencana kami mau nikah sama bang Jefri bukan main-main," kata Zuraidah saat menjalani rekonstruksi tahap pertama dilakukan di Kota Medan, Senin kemarin, 13 Januari 2020.