Rekayasa Cincin Kawin, Bos Pandamanda Ketahuan Membual
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVA – Sejumlah korban penipuan jasa penyelanggara pesta pernikahan (wedding organizer/WO) berlabel Pandamanda terus berdatangan ke Markas Polres Metro Depok, Jawa Barat. Lebih dari 50 pelapor yang mengadukan kasus itu.
Satu di antaranya adalah Prasetyo, pemuda 27 tahun yang berencana menikah dengan kekasihnya pada 29 Februari 2020. Alih-alih menikmati pesta yang diimpi-impikan, Prasetyo justru kelimpungan mencari biaya dan pengganti resepsi pernikahan nanti.
Ditemui usai memberi keterangan pada penyidik, Prasetyo tampak tak kuasa menyembunyikan emosi. Ia bahkan mengaku nyaris putus asa bisa melangsungkan pesta pernikahan secara meriah. “Pernikahan saya akhir bulan, ini juga belum tahu lanjut atau enggak (pestanya). Saya sudah pupus harapan dengan WO itu,” katanya, Kamis, 6 Februari 2020
Prasetyo mengaku telah menyetorkan uang muka sekitar Rp30 juta dari harga paket yang ditawarkan Rp60 juta oleh Anwar Said, bos Pandamanda, yang kini ditetapkan sebagai tersangka. Dengan jumlah korban yang cukup banyak, Prasetyo menilai mustahil uangnya bisa kembali.
“Kalau enggak balik, mau cari vendor lain juga bingung, mana ada yang mau nerima sisa duit Rp30 juta saya. Ya, saya sih berharap uang saya bisa kembali, tapi ternyata banyak banget korbannya,” katanya.
Pria asal Pondok Kopi, Jakarta Timur, itu mengaku tergiur dengan harga paket jasa pernikahan yang dijanjikan bakal mencakup sejumlah fasilitas. Total biaya yang ditawarkan Pandamanda senilai Rp60 juta.
“Hanya [biaya] gedung pernikahan yang tak di-cover oleh paket itu. Saya pesan yang 400 undangan dan dapet 800 pak katering. Katanya, semuanya soal dekorasi, katering, gaun pengantin, sampai cincin 800 gram itu dikasih sama dia (Pandamanda),” ujarnya.
Karena itulah, Prasetyo dan calon istri akhirnya setuju menyerahkan uang puluhan juta rupiah yang dikumpulkannya selama dua tahun. Pembicaraan soal serba-serbi paket pernikahan telah berlangsung sejak November 2019. Namun, transaksi baru terlaksana dua bulan kemudian.
Ketahuan Bohong
Pada Selasa, 4 Februari 2020, sesaat sebelum tertangkap polisi, Anwar sempat meminta sisa pembayaran kepada Prasetyo namun Prasetyo menolaknya karena belum ada kejelasan.
“Gimana mau saya lunasi, dia saja belum fitting dan belum bikin cincin pernikahan; dia keceplosan cincin pernikahan sudah dibuat. Tapi enggak masuk akal: gimana caranya dia buat cincin kawin, sementara dia saja belum ngukur jari saya dan calon [istri],” ujarnya.
Dari situlah Prasetyo akhirnya menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan manajemen Pandamanda. Kemudian, ia dan keluarga mencoba mencari tahu untuk menguatkan dugaannya bahwa Pandamanda merupakan WO abal-abal.
Dia juga mulai bertambah curiga setelah tak seorang pun dari perusahaan rekanan Pandamana, misal, perusahaan katering, busana, atau yang lainnya, menghubunginya padahal waktu pernikahan sudah menjelang. Justru Prasetyo-lah yang lebih aktif menghubungi Pandamanda untuk memastikan semua sudah terurus.
Akhirnya, setelah mencari tahu melalui Google, ternyata banyak orang yang mengeluhkan pelayanan atau manajemen Pandamanda. "... Pandamanda itu banyak artikel yang kecewa sama dia, dan banyak korbannya,” katanya.