Pembunuh Anak TK di Luwu Utara Ditangkap, Ternyata Pamannya Sendiri

Ilustrasi anak dan orang tua.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Warga Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mulai bisa tenang setelah pembunuh anak taman kanak-kanak atau TK ditemukan. Pembunuh anak TK itu sudah ditangkap polisi. Anak TK itu ternyata dihabisi oleh pamannya sendiri.
 
Polisi mencokok Ahmad Basri (30 tahun), warga Desa Sumiling, Kecamatan Masamba, Luwu Utara, Minggu 14 Juni 2020. Pria lajang berstatus mahasiswa ini baru saja menebas dua orang anak hingga tewas, di mana satu di antaranya merupakan keponakannya sendiri.

Menteri PPPA: Pemkab Wajo Contoh Keberhasilan Tekan Angka Perkawinan Anak

Kedua korban, masing-masing I (6 tahun) dan S (8 tahun). Akibat luka parah yang dialaminya, kedua korban meninggal di lokasi kejadian.
 

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Luwu Utara, AKP Syamsu Rijal, mengonfirmasi pelaku sudah diamankan warga, kemudian dijemput aparat Kepolisian dari Polsek Bonebone. Saat ini, pelaku diamankan di sel khusus Polres Luwu Utara.

Membangun Kebiasaan Makan Sehat pada Anak, Peran Orang Tua dalam Memilih Camilan

"Awalnya pelaku melawan saat akan ditangkap warga, tapi alhamdulillah berhasil dibekuk lalu diikat di pagar sebelum akhirnya dijemput polisi," kata AKP Syamsu Rijal, Minggu 14 Juni 2020.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, korban ditebas parang saat sedang bermain tak jauh dari rumah. Saat itu, pelaku melintas lalu mendekati kedua korban. "Langsung menebas, kedua korban meninggal di lokasi, pelaku juga sempat melukai seorang warga lainnya, dan sekarang masih menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.

Viral Guru SD Pakai Cadar Ditangkap Karena Menyusup ke Jemaah Perempuan di Masjid Makassar

Atas tindakannya itu, Ahmad Basri terancam hukuman pidana 15 tahun penjara. Sementara itu, barang bukti berupa sebilah parang kini diamankan di Polres Luwu Utara. Adapun kedua korban, sudah dimakamkan keluarganya.

Laporan: Haswadi, tvOne Luwu Utara 

Adaptasi Pangan Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Iklim

Kemen-PPPA: Perempuan Lebih Rentan Terdampak Perubahan Iklim karena Peran Tradisional Gender

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan menyebut perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim karena adanya peran tradisional gender.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024