Cerita Anggota TNI Selamatkan Suami Istri Korban Penyiraman Air Keras

Korban pembacokan dan penyiraman air keras di Garut ditolong warga.
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVA – Polisi masih memburu pelaku pembacokan dan penyiraman air keras kepada suami istri, Osin (56) dan Erna (33), Kamis kemarin, 25 Juni 2020. 

Cekcok dengan Istri, Seorang Pria di Surabaya Banting Bayinya yang Berusia 6 Hari

Pembacokan dan penyiraman air keras tersebut terjadi di kebun milik korban di kawasan perkebunan Kampung Patrol, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang cukup jauh dari permukiman warga.

Anggota TNI dari Koramil 1103 Wanaraja yang bertugas sebagai Babinsa Desa Sukamenak, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Sertu Iip Saefullah, mengatakan bahwa saat ditemukan korban masih mengeluarkan darah segar. 

Kasus Penganiayaan Sesama Mahasiswi di Karawaci, Korban Minta Tersangka Dihukum Berat

Suara teriakan Erna menghentikan sepeda motor yang dikendarai Iip, yang langsung menghampiri dan melakukan pertolongan kepada korban.

"Untung saja saya lewat di daerah itu yang lokasinya jauh dari permukiman warga. Saya lihat korban Osin berlumuran darah dan istrinya yang berteriak minta tolong dan mengalami luka bakar diduga disiram air keras, " ujar Iip, Jumat, 26 Juni 2020.

Oknum Polisi di Kolaka Diduga Keroyok Warga, Korban Sempat Ditodong Pistol

Sertu Iip Saefullah (kiri) mendampingi Osin (56), korban pembacokan dan penyiraman air keras mendapat pertolongan medis. (VIVAnews/Diki Hidayat)

Setelah melaporkan peristiwa tersebut kepada atasannya, Iip mencari bantuan warga. Karena lokasi yang sangat jauh dari permukiman, Iip hanya bisa pasrah menunggu warga yang melintas di kawasan tersebut.

"Beruntung ada kendaraan warga yang melintas, lalu saya bawa kedua korban itu ke Puskesmas Wanaraja," ungkapnya.

Semula Osin dan Erna dirawat di Puskesmas Wanaraja. Namun karena luka yang diderita Osin sangat parah, akhirnya dilarikan ke RSUD dr Slamet Garut. Sementara Erna tetap menjalani perawatan di Puskesmas Wanaraja.

"Pak Osin lukanya sangat parah, selain luka bakar, beberapa luka bacokan di kepala dan bagian muka. Kalau istrinya hanya luka bakar di leher dan punggung," kata Iip.

Iip mengaku sangat bersyukur bisa secepatnya menyelamatkan dua korban penganiayaan itu. Jika terlambat, dia tak bisa membayangkan bagaimana nasib kedua korban.

"Saya bersyukur bisa menyelamatkan kedua korban, walaupun saya harus membatalkan rencana patroli ke Gunung Talaha Bodas," ucapnya.

Kasus pembacokan dan penyiraman air keras ini tengah ditangani pihak Polsek Wanaraja Garut. Polisi masih memburu pelaku penganiayaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya