Kematian Editor Metro TV: Teman Dekatnya Diberhentikan Kerja dan Sakit

Polisi mengerahkan anjing pelacak di lokasi penemuan mayat jurnalis Metro TV, Yodi Prabowo, di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 10 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Vicky

VIVA – Sosok Lusi yang disebut merupakan teman dekat almarhum editor Metro TV, Yodi Prabowo, yang juga kerja di Metro TV diberhentikan dari tempat kerjanya tak lama setelah kasus kematian Yodi mencuat. Polisi menyebut sempat terjadi konflik sebelum Yodi meninggal dengan wanita bernama Lusi ini, namun perselisihan tersebut diklaim sudah selesai.

Anak Buahnya Pukul Wartawan Metro TV, Kapolda Jabar Minta Maaf

Tak hanya masih sedih atas kematian Yodi , Lusi pun membenarkan bahwa dia sudah diberhentikan dari kantornya. Namun, Lusi menampik kalau ia diberhentikan karena kasus tersebut.

Dia mengaku diberhentikan karena kontrak kerjanya tidak diperpanjang. Masa kontrak kerjanya habis pada bulan Juli ini.

Wartawan Metro TV Dipukul Oknum Polisi, Kapolda Diminta Turun Tangan

"Kontrak saya memang berakhir di bulan Juli," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu 29 Juli 2020.

Baca juga: Soal Yodi Prabowo Tes HIV, Polisi: Masa Iya Kami Ngarang-ngarang

Jenazah COVID Ditelantarkan, Khatib Wafat hingga Anies Marah-marah

Lusi menjelaskan, kantornya memang sedang ada pengurangan karyawan sebagai buntut pandemi COVID-19. Atas alasan tersebut, lantas kantornya tidak memperpanjang kontrak kerjanya. Lusi mengaku tak mau berbicara lebih jauh lantaran sedang sakit dan butuh istirahat.

"Dari pihak kantor tidak memperpanjang kontrak karena alasan sedang ada pengurangan karyawan karena pandemi ini," katanya.

Yodi Prabowo ditemukan sudah tak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hijau, celana hitam, tas selempang hitam, memakai sepatu, dan masih mengenakan helm.

"(Lokasi temuan) di samping tembok tol," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi, Budi Sartono, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 10 Juli 2020.

Berdasarkan data yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh seorang saksi setelah melihat sepeda motor di sebuah warung bensin dalam keadaan mesin sudah dingin. Beberapa saat kemudian, sejumlah anak yang sedang bermain layangan di pinggir jalan tol melihat ada sesosok mayat laki-laki yang tergeletak.

Dua pekan lamanya polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan. Pada awalnya Yodi sempat diduga dibunuh. Namun, hasil berkata lain. Lewat lima analisis yang dilakukan polisi, Yodi dinyatakan meninggal karena bunuh diri, bukan dibunuh oleh orang lain. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya