Motif Pembunuhan Bos Roti Asal Taiwan: Sakit Hati dan Kuasai Harta

Konferensi pers pembunuhan bos roti asal Taiwan.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA - Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana, mengatakan pembunuhan terhadap bos roti asal Taiwan bernama Hsu Ming Hu motifnya didasari oleh rasa sakit hati sekretaris pribadi korban yaitu SS. Sebabnya, SS sakit hati karena disuruh korban menggugurkan kandungannya.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Di mana SS mengklaim dihamili oleh korban. Rasa sakit hatinya makin menjadi mendapat informasi bahwa korban lebih memilih menikahi asisten rumah tangganya yang berinisial SY.

"Antara korban dan tersangka ini (SS), ada terjalin hubungan. Hal ini karena korban awalnya sering melakukan pelecehan seksual dan sering mengirimkan video ke pelaku ini. Sehingga akhirnya mereka ada kecocokan, melakukan hubungan intim, sampai akhirnya si pelaku hamil," katanya di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 12 Agustus 2020.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Baca juga: Bos Roti Asal Taiwan Dibunuh, Jasadnya Dibuang ke Kali Subang

SS lantas cerita pada tersangka FI, notaris yang jasanya digunakan oleh korban untuk pengurusan aset. Kepada FI, SS mengaku berniat menyakiti hingga membunuh korban. FI kemudian berperan mencari eksekutor untuk menghabisi korban.

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, menambahkan faktor lain yang mendorong pembunuhan tersebut adalah karena pelaku ingin menguasai aset milik korban.

"Kan asetnya korban bukan atas nama dia, atas nama para pelaku itu. Jadi itulah makanya disebut sebagai satu motivasi," kata Tubagus.

Sebelumnya diberitakan, Hsu Ming Hu yang tinggal di kawasan elit Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga menjadi korban pembunuhan. Warga Taiwan itu sempat dilaporkan hilang oleh karyawannya.

Jasad ditemukan sebagai orang tak dikenal di Kali Subang, Jawa Barat, pada 26 Juli 2020. Bos roti di Bekasi itu diduga dibunuh.

Aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya yang melakukan olah TKP, menemukan ceceran darah kering di berbagai sudut ruangan rumah korban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya