8 Remaja Perempuan Pelaku Bullying yang Viral di Solo Diamankan Polisi
VIVA – Aksi bullying atau perundungan menimpa seorang remaja perempuan di Solo, Jawa Tengah. Videonya viral di media sosial. Kini polisi telah mengamankan para pelaku yang masih seumuran dengan korban tersebut.
Dalam video berdurasi 30 detik itu terlihat seorang remaja perempuan mengalami perundungan oleh teman-temannya. Korban beberapa kali didorong, bahkan salah satu pelaku perundungan tampak menampar korban.
Kepala Polsek Pasar Kliwon AKP Adis Gani Gatra menjelaskan, dari hasil rekaman video yang viral, lokasi perundungan terletak di sekitar kawasan Alun-Alun Selatan Keraton Solo.
"Kejadian itu berlangsung pada Senin lalu sekitar jam 16.00 WIB di Alkid Keraton di Kecamatan Pasar Kliwon," kata Adis di Solo, Jumat, 14 Agustus 2020.
Sedangkan polisi bertindak setelah video itu viral pada Jumat pagi, lantaran lokasi di video tersebut berada di wilayah hukum Polsek Pasar Kliwon. Mendengar banyaknya laporan dari warganet, Polsek Pasar Kliwon langsung bergerak cepat mengumpulkan keterangan dari para saksi. Setelah itu para pelaku dan korban langsung dijemput untuk dibawa ke Mapolsek Pasar Kliwon, Solo.
"Delapan pelaku dan satu korban semuanya perempuan. Kondisi korban dan pelaku bak-baik saja, tidak mengalami luka maupun tekanan," ujarnya.
Saat ini, penanganan kasus perundungan yang melibatkan remaja perempuan di bawah umur itu dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Solo. Hal ini dilakukan lantaran para pelaku masih berusia anak-anak.
Terpisah, Kepala Polresta Solo Kombes Pol Ade Syafri Simanjuntak mengatakan terkait dugaan kasus perundingan yang beredari di media sosial telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan. Para pelaku sudah dijemput dan dibawa ke unit PPA Satreskrim Polresta Solo.
"Alhamdulillah sudah diamankan beberapa yang diduga pelaku bullying. Saat ini sedang dilakukan pendalaman terkait dengan pelaku bullying di unit PPA Satreskrim," kata dia.
Dalam menangani kasus ini, ia pun akan memperhatikan prosedur penanganan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. Pasalnya, para pelaku perundungan merupakan anak-anak di bawah umur.
"Jadi kita harus hormat rule anak yang berhadapan dengan hukum," ucapnya.
Sementara itu, ayah korban, Wagito, mengaku kaget ketika putrinya menjadi korban perundungan. Ia mengetahui kabar tersebut setelah video viral dan diberitahu temannya. "Sudah dengar kabar baru pagi dari teman yang melihat di medsos," ujarnya.
Dia mengatakan anaknya sama sekali tidak bercerita peristiwa yang dialaminya itu. Bahkan, putrinya tersebut juga seperti biasa saja, tidak ada perubahan sikap atau tertekan setelah kejadian tersebut.
"Saya kaget saja wong anak enggak pernah cerita kalau ada masalah ini. Pada hari Senin itu ketika pulang ke rumah biasa saja, tidak murung," katanya.
Ia pun berharap dengan adanya kasus tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan. "Harapannya ya inginnya kekeluargaan saja, kan masih di bawah umur pelakunya," kata dia. (ase)
