Dua Polisi Diisukan Disekap di Pesantren Diklarifikasi Diselamatkan

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Pesantren Darul Amin, Desa Telor, Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, pada Kamis, 27 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Abdul Malik, pemimpin Pesantren Darul Amin di Desa Telor, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengklarifikasi kabar yang menyebutkan sejumlah santri dan warga menyekap dua polisi saat bertugas. Malik meluruskan justru mereka mengamankan kedua polisi itu dari amukan massa.

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura

Malik mengatakan itu ketika menerima kunjungan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko dan Kepala Polres Sampang Ajun Komisaris Besar Polisi Abdul Hafidz di Pesantren Darul Amin pada Kamis, 27 Agustus 2020.

Kunjungan dilakukan karena peristiwa itu mendapatkan perhatian serius dari Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi M Fadil Imran. "Setelah saya datang dan mendengar langsung dari pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sumber Telor bahwa tidak ada penyekapan yang terjadi. Justru pihak ponpes menyelamatkan anggota Polri," kata Trunoyudo.

Wanita Cantik Ini Mengaku Dirampok dan Disekap, Ternyata Iphone dan Perhiasannya Digadaikan

Baca: Geger Siswa Pondok Pesantren di Mempawah Dianiaya dan Disiram Air Got

Peristiwa keributan itu, katanya, terjadi karena miskomunikasi yang sifatnya spontan dan cepat berkembang. Faktanya, tidak ada penyekapan seperti yang disampaikan di media massa. Justru yang terjadi adalah kedua polisi diselamatkan oleh pondok pesantren dari provokasi. Situasi tambah keruh setelah beredar isu yang tidak benar di media sosial.

Viral! Bocah 4 Tahun di Madura Tunangan, Ternyata Ini Alasannya

Trunoyudo menuturkan, Polda Jatim selalu menjaga ulama dan umat serta pesantren untuk memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, tujuan tugas kepolisian dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban terutama memberantas narkoba.

"Polri dan ulama bersatu memberantas narkoba dan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif. Juga adanya pondok pesantren tangguh yang diinisiasi kapolda Jatim dapat menjaga situasi aman dan kondusif dengan cepat memberikan informasi," katanya.

Abdul Malik berterima kasih atas kunjungan Trunoyudo. Dengan begitu, dia bisa mengklarifikasi kabar simpang siur yang beredar. "Sebenarnya tidak ada penyekapan, melainkan menyelamatkan dan mengamankan anggota Polri di dalam ponpes," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat tidak langsung mencerna mentah-mentah isu-isu dari orang tak bertanggung jawab agar situasi sosial menjadi sejuk. Ia menegaskan peristiwa keributan beberapa hari lalu sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang.

Keributan terjadi di lingkungan Pesantren Darul Amin Desa Telor, Kecamatan Robatal, Sampang, pada Senin petang, 24 Agustus 2020. Kisah bermula ketika aparat menangkap dua remaja, salah satunya santri di pesantren itu, di sekitar pesantren karena isu narkotika.

Massa berdatangan ketika dua polisi itu kembali hendak membawa barang bukti sepeda motor. Sejumlah petugas pesantren lantas mengamankan kedua polisi itu. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya