Polisi Sebut Pelaku Vandalisme Musala Darussalam Depresi

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kapolresta Tangerang Ade Ary Syam Indardi mengungkapkan, kasus vandalisme di Mushala Darussalam di Kabupaten Tangerang sudah masuk dalam proses penyidikan. Dalam proses tersebut, ia mendapat keterangan ahli kejiwaan atau psikolog.

Ade mengatakan, berdasarkan keterangan psikolog, pelaku S (18 tahun) memang mengalami depresi. Namun, Ade mengatakan masih melakukan proses penyidikan lebih lanjut karena tersangka melakukan perbuatan itu secara sadar.

“Psikolog menyimpulkan tersangka depresi, namun proses penyidik tetap berjalan karena kita kumpulkan fakta dan bukti bahwa tersangka telah melakukan tindak pidana dengan sadar dan sengaja,” ujar Ade saat dikonfirmasi, Rabu malam (30/9).

Dia menambahkan, saat proses pemeriksaan, pelaku juga dapat menjawab semua pertanyaan penyidik selayaknya orang normal. Ade menuturkan alasan pelaku melakukan tindakannya karena ingin meluapkan emosi lantaran dilarang keluar rumah oleh orang tuanya. Pelaku juga menyebut perbuatan itu benar menurut pandangannya.

“Alasannya sebagai bentuk dari luapan emosi karena temperamennya juga naik turun karena nggak boleh keluar rumah sama orang tuanya. Karena emosi akhirnya melakukan itu dan dia meyakini tindakan itu benar berdasarkan pemahamannya,” ujar Ade.

Alasan orang tua melarang tersangka keluar rumah karena adanya perubahan perilaku tersangka belakangan ini, tepatnya seusai Ramadhan. “Sebelum Ramadhan dia rajin sholat lima waktu berjamaah di mushala, namun setelah Ramadhan ke sini terjadi perubahan tidak pernah sholat lagi, kemudian dia sering di rumah, temperamennya berubah-ubah,” ujarnya.

Karena perubahan sikap tersebut, oleh keluarga, tersangka melakukan terapi ke psikolog dan ruqiyah. "Dari terapi-terapi tersebut keluarga menyimpulkan, anak tersebut dilarang keluar rumah tanpa pendampingan," kata Ade.