Tukang Bakso Pemerkosa Remaja Difabel Mengaku Mau Nikahi Korban

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus.
Sumber :
  • VIVAnews/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Penculik dan pemerkosa seorang anak perempuan berkebutuhan khusus atau difabel berinisial A (16 tahun), yaitu Praditya Bayu (39), kepada polisi mengaku motifnya melakukan perbuatan bejat tersebut karena suka dengan korban. Bahkan pria yang merupakan tukang bakso itu mengatakan mau menikahinya.

Salah Sasaran! 5 Turis Dibunuh Kartel Narkorba dengan Sadis

"Motifnya ini memang suka dengan korban dan ada niatan menikahi. Tersangka ini adalah duda dan pernah kawin," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, kepada wartawan, Senin, 5 Oktober 2020.

Tersangka kenal korban sudah sekitar satu bulan lamanya. Korban kerap berada di area Danau Sunter tempat tersangka menjajakan dagangannya. Dia mengiming-imingi korban akan bekerja sebagai asisten rumah tangga. Kemudian, korban diberi uang Rp50 ribu untuk ikut ke indekosnya.

Diduga Sakit Jiwa, Bule Amerika di Bali Nekat Culik Bocil Perempuan

"Awal kenal korban sering berkeliaran di tempat tersangka kerja, sering minta-minta di sana karena ada keterbatasan korban. Di situlah dia kenal dengan korban dan tahu korban," katanya.

Baca juga: Total Sudah 232.593 Pasien COVID-19 Sembuh di Indonesia

Ucapan Gila Pelaku Pemerkosaan Siswi SMP di Lampung: Mati Tinggal Buang

Pelaku kemudian membawa korban kabur dari Jakarta ke Jombang, Jawa Timur. Dalam pelariannya membawa korban, tersangka sempat menjual gerobak milik orang lain untuk menyambung hidupnya.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Jean Calvijn Simanjuntak menambahkan, hal tersebut dilakukan tersangka saat berhenti di Boyolali.

Tersangka datang ke seorang pengusaha bakso. Dia berpura-pura menjual dagangan bakso milik pengusaha itu. Padahal kenyataannya tersangka menjual gerobak milik orang lain itu. Tersangka kemudian kabur ke Jombang, Jawa Timur dan menyambung hidup dengan cara berjualan tahu Sumedang di sana. 

"Di Boyolali tersangka datang menemui saudagar bakso dan menyewa gerobak bakso dan berdagang bakso. Hasilnya itu yang digunakan selama proses pelarian korban. Di Boyolali saat tersangka sewa gerobak bakso itu dan melakukan penggelapan sebelum ke Jombang. Gerobak itu dijual Rp500 ribu dan ini viral di sosmed di Boyolali," kata Calvijn menambahkan.

Dugaan penculikan dan pelecehan seksual tersebut sempat viral di media sosial. A sebelumnya disebut diduga diculik dan dilecehkan oleh seorang pria berinisial PBA. 

Pelaku diduga kerap menculik anak-anak kecil berkebutuhan khusus. Informasi penculikan tersebut viral di media sosial. Salah satunya diunggah dan disebarkan oleh akun Twitter @kevinwoozup.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya