Guru Ngaji Dibegal Saat Berangkat Salat Subuh, Pelaku Diduga 8 Orang

Ilustrasi polisi merilis komplotan begal sadis,
Sumber :
  • Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA - Seorang guru mengaji bernama Abdul Hakim jadi korban begal saat mengendarai sepeda motornya. Kejadian itu terjadi manakala dia akan berangkat Salat Subuh di Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Kampung Sawah, Bekasi.

Pembunuhan Sadis Modus Begal ke Mirna Ternyata Pembunuhan Berencana, Otaknya Menantu Korban

"Sepeda motor Honda Beat nopol (nomor polisi) B4818KIP bersama telepon gengam miliknya ikut diambil pelaku," kata Wakapolres Metro Bekasi Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Alfian Nurrizal, kepada wartawan, Selasa 24 November 2020.

Baca juga: Begal Apes, Ditangkap Setelah Rampas Ponsel Emak-emak

TikToker Galih Loss Minta Maaf Usai Prank Teriaki Ojol Begal Motor Berujung Hujatan Netizen

Pelaku diduga jumlahnya kurang lebih delapan orang. Mereka mengendarai empat sepeda motor.

Pelaku membawa celurit saat beraksi. Hingga kini, pemburuan atas begal itu masih berlangsung.

Begal Sadis, Modus Ban Kempes Lalu Tikam Korbannya 9 Kali dan Rampas Emas juga Uang

"Kejadian pagi subuh, pelaku diperkirakan 8 orang dengan mengendari 4 sepeda motor salah satunya membawa sajam berupa celurit untuk menakuti korban saat ini dalam pengejaran polisi," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Pondok Gede, Komisaris Polisi Jimmy M Simanjutak, menambahkan ada dua orang pelaku yang mengendari sepeda motor matik menyenggol korban hingga terjatuh. Tidak lama kemudian, korban melihat ada beberapa rombongan kawan-kawan pelaku datang.

"Salah satu pelaku mengeluarkan celurit, korban takut karena itu, guru ngaji ini menyelamatkan diri dan pergi meninggalkan sepeda motor miliknya. Pelaku lalu membawa sepeda motor korban serta barang berharga yang ada di sepeda motor korban," kata Jimmy.

Akibat aksi yang dialami guru ngaji yang baru menikah 2 bulan ini, Polres Metro Bekasi kota memberikan satu buah sepeda motor bukan baru (bekas) beserta STNK dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) untuk diberikan kepada korban.

"Sebagai bentuk kepedulian Polri kepada korban sebagai guru ngaji, kami berikan pengganti motornya yang dibegal, untuk dipakai dalam melakukan kegiatannya sebagai guru mengaji,” kata Alfian lagi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya