- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Polresta Bogor terus mengembangkan kematian Diska Putri (17), remaja yang jasadnya ditemukan tak bernyawa di Jalan Raya Cilebut Kota Bogor, pada Kamis pagi 25 Februari 2021 lalu. Polisi menemukan adanya penganiayaan di tubuh gadis yang duduk dibangku kelas XI SMA itu.
"Untuk hasil pemeriksaan saat ini yang sudah kami lakukan adalah melakukan kegiatan visum kepada korban, kemarin kita sudah mendapatkan hasil bahwasanya ada kekerasan terutama di bagian leher yang disampaikan oleh dokter, itu lah yang menyebabkan kematian korban. Ada kekerasan benda tumpul dan ada seperti cekikan," kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Dhoni Erwanto kepada VIVA, Minggu 28 Februari 2021.
Dhoni mengungkapkan dari hasil virum petugas juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan seksual yang dialami korban. Hanya saja, korban tengah mengalami menstruasi. Korban diperkirakan meninggal 8 jam sebelum ditemukan pada Kamis pagi 25 Februari 2021.
"Untuk hasil pemeriksaan dari korban tidak ada pelecehan. Cuma memang saat itu korban baru datang bulan (menstruasi) seperti itu. Untuk luka luar yang lain tidak ada cuma hanya di bagian leher saja, ada kekerasan," jelas Dhoni.
Sebelumnya, mayat Diska Putri ditemukan terbungkus plastik hitam dan ditemukan di Jalan Cilebut Raya, Kota Bogor. Saat ditemukan, korban menggunakan celana pendek dengan motif doraemon dan mengenakan kaos pendek berwana putih.
Pihak keluarga menyampaikan bahwa Diska sempat berpamitan pergi untuk mengerjakan tugas sekolah. Gadis berusia 17 tahun itu masih duduk di bangku kelas XI SMA.
"Putri mau ke rental komputer untuk tugas sekolah, pamitnya itu tugas sekolah," kata perwakilan keluarga korban, Dian Firmansyah di ruang forensik RSUD Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis 25 Februari 2021.
Dian menuturkan, pihak keluarga sempat mencari keberadaan putri. Namun, pagi hari pihak keluarga mendapat kabar bahwa putri ditemukan dalam kondisi tewas. Putri dikenal anak yang baik dan jarang meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Diska Putri Remaja Tewas di Kantong Plastik Pamit Mau ke Rental
Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan
Polisi mengungkap bahwa motif pembunuhan di Desa Setren, Slogohimo, Wonogiri karena sakit hati dalam hal asmara. Pelaku tidak mengizinkan korban balikan dengan mantan.
