Polisi Buru Dokter yang Beri Kursus Suntik Filler Payudara

Polisi menangkap pelaku filler payudara yang berbahaya
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Satu orang berinisial LC yang terlibat sindikat penyuntik filler payudara berbahan berbahaya masih diburu Polres Metro Jakarta Barat. Dia adalah dokter yang memberikan pelatihan penyuntikan filler payudara kepada tersangka.

Menurut tersangka SR yang melakukan praktik filler payudara, LC merupakan seorang dokter. Belajar satu tahun dengam LC, SR menyebut dapat ijazah atau sertifikat penyuntikan filler payudara. 

Selama ini SR mengaku  belajar dengan LC di sebuah hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.

"Dengan ijazah itu yang digunakan tersangka LC ini untuk mengelabui para korbannya, yang bersangkutan memiliki sertifikasi terkait filler payudara itu," ucap Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Ady Wibowo, di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 8 April 2021.

Kata Ady, tersangka SR membayar sejumlah uang untuk bisa mendapatkan sertifikat itu dari LC. Tapi, Ady tak merinci berapa yang harus dibayarkan SR.

"Ya namanya privat dia bayar satu hari. Terus setelah itu dia buka praktik melalui online. Kemudian ada yang kemarin sebagai pelapor dan korban, bahwa dari praktik filler itu sangat membahayakan, karena setelah penyuntikan atau filler tersebut masih ada cairan yang tersisa. Dia menyampaikan kalau memang kurang besar ukurannya bisa disuntikan sendiri," kata dia.

Diberitakan sebelumnya dua wanita cantik melapor ke Mapolres Metro Jakarta Barat lantaran menjadi korban malpraktek penyuntik filler payudara, yang mengakibatkan luka infeksi pada dada dua wanita tersebut.

Salah satu korban berinisial D mengaku mengalami infeksi yang cukup parah pada bagian payudara. Di mana payudaranya mengeluarkan cairan, dan nanah usai disuntik filler seseorang yang awalnya mengaku dokter.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Dampak yang timbul itu membuat korban menjalani operasi payudara demi mengeluarkan cairan filler.

Tersangka Tegar yang menganiaya juniornya mahasiswa STIP hingga tewas.

Kasus Taruna STIP Tewas Dianiaya Seniornya, 36 Saksi Sudah Diperiksa Polisi

36 saksi dalam kasus tewasnya taruna STIP itu seperti dari keluarga korban, pihak kampus, hingga beberapa taruna.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024