Membunuh karena Persoalan Utang Rp7 Juta, Pelaku Mengaku Menyesal

Pelaku pembunuhan diamankan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Seorang pria berinisial IM (28) nekat membunuh seorang perempuan berinisial B (22) karena persoalan utang. IM nekat membunuh, karena B tak mau membayar utangnya terhadap IM.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

Kapolsek Metro Gambir, AKBP Kadek Budiarta mengatakan, IM dan B berkenalan pada tiga tahun lalu di kawasan Kota. Setelah berkenalan, B sering meminjam uang kepada IM.

"Utangnya tidak dirinci berapa banyak, tapi pengakuannya hingga membeli sebuah handphone. Malam itu (15 sampai 16 April dini hari) IM mengajak B untuk ketemu, kemudian IM meminta berhubungan badan tapi ditolak," kata Budi, dalam konferensi pers yang digelar di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin 26 April 2021.

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Dari pengakuan tersangka, korban telah meminjam uang kurang lebih Rp7 juta. Ketika itu, IM mengajak B bertemu untuk meminta pelunasan utang.

Namun, karena B tak memiliki uang, sehingga IM mengajaknya untuk berhubungan badan. Namun, B menolak sehingga terjadinya tindakan pembunuhan

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

Tersangka membunuh korban dengan cara mencekik sambil menindih selama 30 menit sampai korban meninggal dunia. Setelah meninggal, tersangka membuang jasad korban dengan cara menutupinya menggunakan ranting kayu, ember, dan lainnya.

Jasad korban ini ditemukan seminggu setelah dibunuh. Korban ditemukan oleh PPSU pada saat dimintai oleh ibu pemilik rumah untuk membersihkan pekarangan rumahnya. Pada saat petugas PPSU masuk, mereka mencium bau yang sangat menyengat, yang ternyata berasal dari korban pembunuhan itu.

Setelah melaporkan temuan mayat itu, kepolisian kemudian membawa sejumlah orang, termasuk ibu pemilik rumah untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan itu, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya saat dibawa ke kantor polisi untuk mendampingi ibu angkatnya, yang merupakan pemilik rumah.

"Utangnya sekitar Rp7 juta. Saya tidak terima, karena pada malam itu, dia (korban) juga berusaha untuk mengambil handphone ibu saya. Tapi saya menyesal karena sudah membunuhnya," kata IM sambil tertunduk di hadapan polisi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya