Kimia Farma Klarifikasi soal Pegawainya Pakai Alat Bekas Rapid Test

Manajemen PT Kimia Farma Diagnostika menyampaikan keterangan pers atas kabar penggerebekan terhadap satu unit layanannya untuk rapid test di kompleks Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu, 28 April 2021.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – PT Kimia Farma Diagnostika membuat pernyataan klarifikasi atas kabar penggerebekan polisi terhadap satu unit layanannya untuk rapid test antigen deteksi dini COVID-19 di kompleks Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Polisi Gerebek Pabrik Ekstasi Fredy Pratama di Sunter, 4 Orang Jadi Tersangka

Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Aidil Fadhilah Bulqini mengakui bahwa pegawai layanan rapid test yang digerebek polisi ?diduga menggunakan peralatan bekas atau berulang. Dia menegaskan itu tindakan yang salah namun jelas di luar prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.

"Dugaan penggunaan secara berulang alat satu kali pakai adalah murni inisiatif oknum karyawan PT Kimia Farma Diagnostika," kata Aidil dalam jumpa pers di Gedung Auditorium Danau Toba, kantor PT Angkasa Pura II Kualanamu, Rabu, 28 April 2021.

Digerebek Polisi, Begini Penampakan Happy Water Racikan 2 Koki Sabu di Semarang

Aidil menjelaskan, ?dugaan penyalahgunaan alat rapid test adalah murni inisiatif oknum karyawan PT Kimia Farma Diagnostika. "Kami punya SOP yang tidak mentolerir penggunaan alat medis ini secara berulang. SOP penting dalam memberikan pelayanan kepada pasien," ujarnya. 

Aidil mengungkapkan bahwa uji terhadap rapid test kit itu juga disesuaikan dengan hasil antara rapid test antigen maupun PCR/swab. PT Kimia Farma Diagnostika telah menguji komparasi terhadap sampel alat rapid test dan dinyatakan lulus uji komparasi di laboratorium

Polisi Bongkar Dua Arena Judi Sabung Ayam di Purworejo

Oknum pegawai yang ditangkap polisi, katanya, berjumlah 7 orang yang terdiri 1 orang Kepala Layanan merangkap Manajer Bisnis, 5 orang dari laboratorium Kimia Farma Medan kartini, dan 1 office boy. Sebagian di antara mereka pegawai tetapi, sedangkan yang lain pegawai tidak tetap.

Perusahaan menegaskan tidak akan melindungi mereka dan menyerahkan proses hukumnya sepenuhnya kepada polisi.

Unit rapid test PT Kimia Farma Diagnostika di Bandara Kualanamu, katanya, bisa melayani rata-rata 692 orang per hari. Namun, imbas dari penggerebekan atas temuan penyalahgunaan itu, laboratorium Kimia Farma Medan Kartini ditutup untuk sementara waktu terutama selama proses penyelidikan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala KKP kelas I Medan Priagung menjelaskan tidak mencampuri penanganan hukum oleh polisi. Ia mengaku hanya menjalankan tugas validasi terhadap calon penumpang pesawat di Bandara Kualanamu dan menerima hasil tes oleh PT Kimia Farma Diagnostika kepada para pengguna jasa Bandara.

"Selain itu kita lakukan pengawasan suhu tubuh apakah terjangkit atau tidak. Kami lakukan validasi daripada hasil tes rapid yang mereka lakukan. Kami sarankan untuk ngisi kartu kewaspadaan juga saat tiba di bandara untuk antisipasi bagi para penumpang," kata Priagung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya