Heboh Adam Dalang Babi Ngepet, Polisi: Nggak Ada Pengalihan Isu

Adam (baju tahanan oranye), pelaku tipu hoax babi ngepet di Depok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA – Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Imran Edwin Siregar, mengatakan, aksi tipu-tipu yang dilakukan Adam Ibrahim, mengarang cerita babi ngepet, sengaja dilakukan hanya demi tujuan ingin terkenal. Babi ngepet ini bikin heboh masyarakat luas.

Disdik Depok Tinjau SDN Kedaung Sawangan yang Atapnya Amrbuk

"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya karena ini merupakan salah satu tokoh-lah sebenarnya. Tapi, tokoh juga tidak terlalu terkenal, supaya dia dianggap saja," kata Imran Edwin di Mapolresta Depok, Kamis 29 April 2021.

Imran membantah heboh babi ngepet ini sebagai pengalihan isu soal dugaan korupsi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP). Ia menekankan, dugaan sementara,  motif tersangka hanya ingin terkenal. “Nggak ada (pengalihan isu," ujarnya

Mesin ATM Minimarket di Sawangan Dibobol, Rp 85 juta Raib

Adam melakukan aksinya tak sendiri. Ia dibantu delapan rekannya yang merupakan warga sekitar di wilayah Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Depok. Agar tipuannya berjalan mulus, mereka membeli seekor babi di situs belanja online dengan harga Rp900 ribu.

“Mereka mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakan kaki. Kemudian, keduanya pergi naik motor tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," jelas Imran.

Hunian Mewah di Eco Town Depok, Hannam Lotte Land Sawangan Hadirkan Harmonisasi Antar Unit Cluster

Dari hasil interogasi sementara, diketahui Adam dan timnya telah merencanakan cerita bohong itu sejak Maret lalu. Imran juga meragukan tentang kabar hilangnya duit sejumlah warga secara misterius karena babi ngepet di wilayah tersebut.

“Tidak jelas, itu menurut mereka. Kalau sekarang logikanya, kalau hilang ya lapor polisi saja,” jelasnya

Sementara itu, polisi baru menetapkan tersangka satu orang, yakni Adam dengan ancaman jeratan penjara selama 10 tahun.

“Otak pelaku adalah TSK (tersangka) di belakang saya, tapi peserta yang terlibat ada 8 orang. Ini masih kita proses,” ujarnya.

Pun, Adam mengaku, apa yang dilakukannya semata-mata murni rekayasa. Tanpa ada kepentingan apapun, selain ingin terkenal.

“Ini bukan pengalihan isu atau apapun itu. Ini hanya rekayasa pribadi saya sendiri, hanya untuk menyelesaikan apa yang disolusikan kepada saya, agar isu tentang babi ngepet itu hilang, atau tidak ada lagi," tutur Adam.

Adam menyampaikan permohonan maaf atas aksinya yang membuat geger masyarakat luas.

"Sekali lagi atas kejadian ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya terutama untuk warga Bedahan, seluruh warga negara Indonesia," sebut Adam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya