Aniaya Sopir Truk, Pengemudi Pajero Diperiksa Urine dan Kejiwaannya

Pengemudi fortuner (baju oranye) yang aniaya sopir truk ditangkap
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Pengemudi mobil Pajero bernama Omega (39) yang menganiaya sopir truk kontainer di Sunter, Jakarta Utara diperiksa kejiwaannya. Selain itu, polisi juga memeriksa urine pelaku.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

"Kami periksa kejiwaannya termasuk cek urine pakai narkoba atau tidak," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa, 29 Juni 2021.

Yusri menyampaikan pemeriksaan kejiwaan dan urine dilakukan lantaran Omega memiliki sifat emosional. Omega berdalih menganiaya sopir truk kontainer karena emosi tidak terima diklakson korban. 

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

Pun, kondisi sopir truk yang jadi korban saat ini dalam masa pemulihan. Korban mengalami luka retak tulang pada bagian tangannya akibat dipukul dengan tongkat besi.

"Korban sempat dipukul sampai tulang retak. Pada saat pertama itu dia sudah pukul dengan besi ini. Dia gunakan stik. Yang kedua kali dia pukul kacanya sampai pecah," kata dia.

Viral Pajero Polisi Kabur Usai Tabrak Lari Avanza Warga, Kombes Hadi Ungkap Faktanya

Sebelumnya, viral video seorang pria yang dengan beringas memukuli sopir truk kontainer dengan tongkat. Video kekerasan itu viral di media sosial seperti TikTok. 

Dalam keterangan di video, kejadian itu diduga terjadi di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, Sabtu, 26 Juni 2021. Di video itu terlihat, pelaku tampak memukuli sopir truk berkali-kali dengan benda seperti tongkat.

Bahkan, meski sudah dilerai oleh sejumlah orang di lokasi, pelaku sempat balik lagi ke arah sopir untuk memecahkan kaca depan truk.

Belagu banget kasihan sopir kontainernya, belagu banget mentang-mentang Pajero," ujar netizen yang diduga perekam video.

"Pak, sabar pak, sabar," tutur suara seorang pria di dalam video.

Netizen menanggapi video viral itu. Mereka menghujat arogansi pelaku yang diketahui ternyata berprofesi sebagai pelaut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya