Kronologi Mencekam Pelajar Hadapi Kawanan Begal Sadis di Jambi

Pelajar yang jadi korban begal.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syarifudin Nasution

VIVA – Seorang pelajar SMP, warga Talang Bakung Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi tidak menyangka jadi korban begal kelompok geng motor sadis. Begal itu sampai menebas pinggangnya menggunakan parang. Korban akhirnya dirawat di rumah sakit DKT Bratanata Jambi.

Singgung Upaya Pembegalan Partai Demokrat, AHY: Alhamdulillah, Tuhan Melindungi Kita

Informasi dihimpun VIVA, awal mula sebelum dibegal, korban disuruh ayahnya membeli nasi uduk yang tidak jauh dari rumah. Kejadian itu sekitar pukul 22.00 WIB Jumat malam, 22 Oktober 2021.

Ketika korban pulang membawa pesanan ayahnya ke rumah dengan mengendarai sepeda motor, secara mendadak kelompok geng motor menghampiri korban. Mereka berjumlah lebih dari sepuluh orang. Mereka membawa beragam macam bentuk parang.

Polisi Amankan Pengemudi Taksi Liar Bandara yang Menolak Ditertibkan, Ditemukan Sajam di Mobilnya

Korban terkejut. Dia langsung berhenti karena dikelilingi oleh para pelaku. Tiga orang pun turun dari motor menghampiri korban sambil minta uang dan handphone atau ponsel. Saat itu korban kebetulan tidak membawa ponsel. Mereka seketika menyerang korban. Parang langsung dilayangkan ke pinggang korban hingga menimbulkan luka cukup serius.

Pinggang korban disabet parang oleh pembegal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Syarifudin Nasution
Santri di Cikupa Tangerang jadi Sasaran Kawanan Begal Sadis, Tangan dan Kepala Dibacok

Tidak sampai di situ, pelaku yang belum puas langsung meminta uang korban dan korban pun memberikan uang sisa beli nasi uduk sebanyak Rp60 ribu. Saat korban memberi uang bukannya berhenti, justru pelaku kembali melakukan kekerasan terhadap korban. Mereka menggesekkan parang ke pinggang korban sampai korban mengalami luka serius. 

Saat dikonfirmasi di rumah sakit DKT, korban bernama Jayandri (15 tahun) mengatakan, ia hanya bisa pasrah saat kelompok geng motor itu sudah mengelilinginya

"Mereka itu lebih dari 10 orang dan yang datang menghampiri saya minta uang dan HP ada tiga orang sambil pegang parang yang bentuknya beragam macam dan sayapun terdiam," ujar Jayandri, Minggu, 24 Oktober 2021.

Dia menceritakan, para pelaku mengarahkan parang panjang berbentuk celurit ke arah pinggang sebelah kirinya. Hal itu karena ia mengatakan, tidak membawa Handphone langsung memberikan uang sebesar 60 ribu rupiah. 

"Saat parang tersebut mengarah ke pinggang saya, pelaku lantas menggesek pinggang saya beberapa kali dengan parang sambil menebas pelan-pelan ke pinggang hingga saya mengalami luka parah dibagian pinggang," jelasnya.

Tidak sampai di situ, lanjutnya, pelaku juga mencoba menebas korban ke bagian kepala. Saat pelaku mengangkat parang, korban langsung berlari ke arah rumah sambil meninggalkan motor di tengah jalan.

"Lokasi kejadian itu tidak jauh dari rumah saya dan saat saya berlari sambil teriak minta tolong hingga sampai kerumah mengadu ke orang tua, pelaku tidak terlihat lagi karena warga dan keluarga keluar rumah," katanya. 

Jayandri menyebutkan, saat ia berlari kencang sambil pinggang terluka, sempat dikejar para pelaku tiga orang. Namun, karena warga keluar akhirnya geng motor itu kabur bersama. 

"Kepala saya juga mau ditebas geng motor dan beruntung saya cepat lari sambil meninggalkan motor dan akhirnya saya dibawa kerumah sakit RS Erni Medika dan setelah itu dirujuk ke rumah sakit DKT untuk dioperasi karena luka parah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya