Belasan Anak Korban Sodomi Guru Ngaji Diberi Trauma Healing

Ilustrasi/Korban pelecehan seksual sodomi
Sumber :
  • Mohamad Akasah [tvOne Sukabumi]

VIVA – Pemerintah Kabupaten Tangerang, mengambil sejumlah langkah kepada belasan anak yang menjadi korban sodomi oleh seorang guru ngaji, di wilayah Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang, Asep Jatmika mengatakan, pihaknya telah melakukan proses rehabilitasi. Yakni memberikan trauma healing pada belasan anak yang menjadi korban tersebut.

"Kami sudah melakukan trauma healing, dan saat ini keadaan mereka terpantau baik," katanya, Jumat, 11 Februari 2022.

Emak-emak Hadang Alat Berat Tolak Pembongkaran Pasar Kutabumi

Lanjut Asep, sebetulnya peristiwa tindak asusila itu terjadi di akhir tahun 2021, namun baru dilakukan pengungkapan pada Januari 2022. Dengan langkah cepat trauma healing itu, menurutnya perlahan anak-anak itu sudah berangsur pulih.

"Makanya saat ini para korban pun sudah menjalani proses healing dan dalam keadaan baik. Mereka sudah mau bersosialisasi atau beraktifitas normal kembali," ujarnya.

Pemerintah Tangerang Tegaskan ASN Bidang Layanan Publik Wajib Masuk Meski Ada Kebijakan WFH

Pendampingan Hukum

Tidak hanya melakukan trauma healing, pihak pemerintah juga akan mendampingi para korban dalam proses hukum. Kemudian, melakukan koordinasi dengan instansi pendidikan dalam hal pembinaan kepada para tenaga pendidik.

"Kita koordinasi juga ke instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan dan MUI. Dimana mereka akan bergerak dibidang pembinaan kepada para guru," ungkapnya.

Peristiwa Sodomi Anak

Sebelumnya, 11 anak dengan usia 8 hingga 11 tahun disodomi oleh AA, pria berusia 24 tahun yang beprofesi sebagai guru ngaji di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang. Dari hasil pemeriksaan, guru ngaji itu memiliki kelainan seksual dan pernah menjadi korban sodomi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya