Penculik Anak Bogor-Jakarta Mengaku Jadi Polisi dari Satgas Covid

Penculik anak lintas Jakarta-Bogor ditangkap polisi
Sumber :
  • VIVA / Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Kapolres Bogor AKBP Imam Imanuddin mengatakan, modus penculikan anak lintas Jakarta-Bogor yang dilakukan oleh Abbi Rizal Affif mantan napi teroris ini ternyata mengaku sebagai anggota polisi.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

"Iya yang bersangkutan mengaku sebagai Kepolisian Satgas Covid-19 menegur anak-anak. Melanggar prokes kemudian merokok, kemudian anak-anak tersebut dibujuk ikut serta tersangka," ujar Imam di kantornya, Bogor, Jawa Barat, Jumat 13 Mei 2022.

Kapolres Bogor AKBP Imam Imanuddin

Photo :
  • VIVA / Muhammad AR (Bogor)
Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

Imam menambahkan, pelaku penculikan ini menyasar anak berusia antara 10 hingga 14 tahun. Saat diculik, para anak dibawa ke masjid di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Polisi belum mengetahui tujuan penculikan tersebut.

"Saat diamankan, anak-anak tersebut berkumpul di dalam satu tempat sebuah masjid wilayah Senayan. Itu berkumpul disuruh menunggu yang bersangkutan. Korban ada yang sudah 3 hari (diculik) ada yang baru beberapa jam dan ada juga yang baru Kamis kemarin," ucap Imam.

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

Dari keterangan sementara, kata Imam, pelaku melakukan aksinya seorang diri. Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan menambahkan, dari pengakuan korban jika mereka didatangi pelaku lantaran melanggar prokes dan diajak pergi.

Kapolres Bogor AKBP Imam Imanuddin

Photo :
  • Istimewa

"Kemudian dari beberapa anak itu ada yang pelaku tinggal (pergi tidak dibawa). Tetapi ada yang dibawa keliling. Terbukti dengan perkara yang ditangani Polres Bogor. Anak itu hilang hari Minggu (8 Mei 2022) kemudian ditemukan hari selasa (10 Mei 2022)," kata Siswo.

Dari data sementara, lanjut Siswo, pelaku merupakan pekerja harian lepas yang tinggal di Depok. Saat ini polisi masih mendalami motif pelaku menculik anak-anak apakah ada kaitannya dengan terorisme atau tidak.

"Sementara dari keterangan korban kami belum menemukan itu. Makanya kami butuh pendalaman, kami butuh bantuan dari orang tua para korban untuk bisa menanyakan secara intens kepada si anak," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya