Aniaya Siswanya di Kelas, Guru SMP di Tana Toraja Dipolisikan

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA Kriminal - Seorang guru SMPN 2 Makale Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terpaksa harus berurusan dengan hukum. Pria berinisial Y itu dilaporkan ke polisi atas tuduhan penganiayaan kepada salah satu muridnya.

Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Ilustrasi korban penganiayaan.

Photo :
  • U-Report

Orang Tua Lapor Polisi

6 Jenderal Polisi Bintang 4 yang Berasal dari Jawa Tengah, Siapa Saja?

Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Sayid Ahmad, mengatakan bahwa pihaknya saat ini sementara menangani laporan yang dibuat oleh orang tua siswa kelas 9 C SMP Negeri 2 Makale itu.

"Jadi ada orang tua siswa yang melaporkan guru SMP Negeri 2 Makale setelah melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan terhadap siswanya saat proses pembelajaran," kata Kasat Reskrim Polres Tana Toraja AKP Sayid Ahmad saat dimintai konfirmasi, Rabu, 27 Juli 2022.

Biadab! Anak Durhaka di Cengkareng Ini Tega Bacok Ibu Kandungnya gegara Ponsel

Baca juga: Bapak dan Teman Pengeroyok Wartawan di Kramat Jati Jadi Buronan

Tidak Mendengarkan Arahan Guru

Ahmad menjelaskan dugaan kekerasan itu terjadi bermula saat proses pelajaran Matematika seorang siswa berinisial F tidak mendengarkan arahan dari guru Y yang akhirnya membuatnya dianiaya.

"Jadi kejadiannya itu pada  Kamis 14 Juli yang di mana dari keterangan terlapor, saat pembelajaran berlangsung siswanya ini tidak mendengarkan apa diarahkan. Mungkin itu yang membuat guru Y ini geram dan melakukan kekerasan," kata Ahmad.

Tidak Bisa Dibenarkan

Ahmad menegaskan bahwa meski aksi kekerasan itu karena alasan murid atau korban ini tak mendengarkan arahan, tetap tidak akan dibenarkan. Karena aksi kekerasan terhadap anak sudah jelas melanggar hukum.

"Jadi apapun itu, tetap perlakuan kekerasan itu tidak dibenarkan," tegasnya.

Ahmad menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan mengenai aksi kekerasan terhadap peserta didik yang dilakukan oknum guru tersebut. Kendati begitu, Ahmad pun mengaku telah memeriksa beberapa saksi, korban, kemudian terlapor sementara menjalani proses pemeriksaan di Polres Tana Toraja.

"Jadi saat ini masih penyelidikan. Korban sudah dimintai keterangan, saksi, dan terlapor juga. Pastinya kalau ada laporan kita akan tindaki," kata AKP Ahmad.

Keluarga Tidak Terima

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Makale, Socarini, yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan bahwa kasus itu sebenarnya sudah ditangani oleh sekolah dan oknum guru Y juga sudah mendatangi rumah siswa F untuk meminta maaf, namun keluarga masih tidak terima lalu melayangkan laporan ke polisi.

"Bapak Y ini sebenarnya sudah datang langsung ke rumah F minta maaf, ayahnya terima tapi ibunya tidak, makanya mereka melapor ke polisi," katanya.

Socarini menyebut bahwa sejak kejadian itu siswa F tak pernah lagi ke sekolah. Sementara bapak Y masih aktif mengajar, walaupun pihak sekolah sudah mengizinkan untuk cuti seiring kasus dugaan pemukulan bergulir di Polres Tana Toraja.

"Semenjak kasus ini bergulir di kepolisian siswa kita ini tidak ke sekolah lagi. Kalau guru Y masih datang mengajar, tapi kami sudah izinkan untuk libur dulu seiring kasus ini berjalan. Jadi intinya kami di pihak sekolah juga menunggu bagaimana hasil pemeriksaan, kami serahkan sepenuhnya ke polisi," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya