Brimob Gadungan di Makassar Ternyata Sering Ikut Penggerebekan Bareng Polisi Asli

Polisi amankan pria yang mengaku-ngaku jadi Brimob Polda Sulsel.
Sumber :
  • Istimewa/Supriadi Maud

VIVA Kriminal – Polisi membeberkan hasil pemeriksaan kasus pria bernama Haerul yang sudah lima tahun menjadi anggota Brimob gadungan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Hasil pemeriksaan pria 30 tahun itu benar-benar bikin geleng-geleng kepala. Pasalnya, penyidik menyebut jika selama 5 tahun jadi anggota Brimob Polda Sulsel, Haerul juga kerap ikut melakukan penggerebekan dan penangkapan bersama anggota Polsek Tamalate.

"Iya benar, hasil pemeriksaannya begitu. Dia (Haerul) pernah lakukan penggerebekan ikut sama anggota Polsek Tamalate," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol saat dimintai konfirmasi, Senin 27 Februari 2023.

Puslabfor Polri Selidiki Kasus Kebakaran Maut Toko Frame Mampang

Ridwan menjelaskan, selama Haerul ikut penggerebekan dengan polisi yang lain, dirinya selalu mengaku jika dia merupakan anggota Brimob berpangkat Briptu. Berangkat dari pengakuannya itu, membuat anggota Polsek Tamalate pun percaya. Apalagi, Haerul selama ini mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri yang palsu. 

"Jadi karena mengaku anggota Brimob ke anggota Polsek Tamalate, makanya anggota Polsek pun percaya dengan pengakuan pelaku. Disitulah kemudian pelaku leluasa ikut penggerebekan dan penangkapan selama ini," katanya

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah

Brimob Polda Sulsel kawal distribusi vaksin tahap kedua

Photo :
  • VIVA/Irfan (Makassar)

Tak hanya itu, kata Ridwan, selama ini pengakuan Haerul sebagai anggota Polri membuat sejumlah keluarga dan tetangganya tak menaruh curiga. Pasalnya, Haerul selalu keluar malam dengan alasannya untuk pergi penangkapan. Dari situ, sang istri pun percaya jika suaminya adalah polisi asli.

"Selama ini kan, keluarganya tak curiga. Karena pelaku ini bermodus. Dia seolah-olah selalu keluar malam alasannya mau pergi tugas penangkapan. Jadi bisa dilihat orang bahwa dia betul-betul polisi," terangnya.

Sebelumnya telah diberitakan, seorang pria bernama Haerul (30) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi. Pria asal Kabupaten Gowa itu diamankan polisi lantaran mengaku sebagai polisi yang bertugas di Brimob Polda Sulsel.

Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando mengatakan, penangkapan terhadap dilakukan langsung oleh Intelmob Brimob Polda Sulsel di Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Kamis, 23 Februari 2023 dini hari tadi.

"Pelaku diamankan Kamis, 23 Februari 2023 dini hari. Dia langsung diamankan setelah mengaku sebagai anggota Brimob yang bertugas di Mako Brimob Polda Sulsel, di Jalan Pabaeng-Baeng, Makassar," kata Lando saat dimintai konfirmasi, Kamis 23 Februari 2023.

Lando menjelaskan, bahwa penyamaran Haerul sebagai polisi gadungan sudah berlangsung selama 5 tahun. Kedok dia pun terbongkar setelah istrinya sendiri curiga terhadap gerak geriknya yang tidak seperti polisi pada umumnya.

Karena mulai curiga, kata Lando, sang istri pun berkoordinasi dengan Mako Brimob untuk menanyakan status Haerul yang mengaku bertugas di Brimob Pa'baeng-baeng. Hasilnya, ternyata Haerul bukan polisi setelah Intel Brimob Polda Sulsel melakukan penyelidikan. Kartu Tanda Anggota (KTA) anggota Polri yang dimilikinya juga ternyata palsu.

"Jadi setelah mengetahui bahwa yang bersangkutan merupakan anggota Polri gadungan. Dia langsung diamankan di Mako Brimob Pa'baeng-baeng," ungkap Lando.

Dari hasil interogasi, kata Lando, Haerul nekat mengaku sebagai anggota polisi agar disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal.

"Alasan dirinya menyamar sebagai anggota Brimob karena ingin disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal. Dia mulai melakukan penyamaran sebagai anggota Polri sejak tahun 2018," ujarnya.

Lebih lanjut, Lando mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap orang yang tidak bertanggung jawab yang mencari keuntungan dengan melakukan penyamaran atau memalsukan riwayat hidup, jabatan atau status sosial. Lando pun meminta warga agar segera melaporkannya.

"Laporkan segera kepada aparat kepolisian jika ada hal hal yang mencurigakan," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya