Polisi Buru Suami yang Bunuh Istrinya hingga Usus Terburai
- Sadam Maulana (Palembang)
VIVA Kirminal - Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan, terus memburu Hernanda Aditya (33). Ia diduga menjadi pelaku pembunuhan terhadap korban Reika Nopitasari (28).
Wanita yang merupakan istrinya itu, tewas secara mengenaskan dengan kondisi usus terburai. Hingga saat ini, polisi masih belum dapat menyimpulkan motif dari pembunuhan tersebut.
Sebelumnya, pembunuhan sadis ini terjadi di perkebunan Air Deras, Desa Talang Padang, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, pada Sabtu, 29 April 2023. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 23.00 WIB.
Sesaat sebelum korban ditemukan meninggal dunia, pada hari yang sama sekitar pukul 08.00 WIB, ada warga yang sempat melihat korban berboncengan motor bersama pelaku menuju ke kebun.
Namun setelahnya, sekitar pukul 15.30 WIB, pelaku pulang ke rumahnya sendirian dengan menggunakan sepeda motor tanpa ditemani korban. Dan pada malam harinya, korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Korban tewas bersimbah darah dengan dua luka tusuk, masing-masing di bagian perut sepanjang 12 centimeter, serta di dada sepanjang 7 centimeter.
Kepala Polres Empat Lawang, AKBP Helda Prayitno, melalui Kasat Reskrim AKP Tohirin mengatakan, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi. Polisi masih terus melacak jejak Hernanda yang melarikan diri pasca pembunuhan itu.
Namun, tidak satu pun yang mengetahui pelarian Hernanda yang merupakan warga asal Desa Meunasah Peukan, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Begitu juga dengan motif pembunuhan itu.
"Belum tahu motifnya apa, karena tersangka belum dapat. Keterangan saksi juga selama ini antara korban dengan suaminya ini tidak ada ribut-ribut," kata Tohirin, Selasa, 2 Mei 2023.
Terpisah, Kepala Polsek Paiker, Ipda Hendri Suhendri menambahkan, Reika dan korban memiliki tiga anak.
"Mereka ini janda dan duda. Pas nikah mereka sama-sama bawa satu anak. Setelah menikah mendapat anak satu laki-laki, berusia satu tahun," kata Hendri.