Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan Bule Amerika Pelaku Penyekapan Balita di Bali

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

BaliKasus penyekapan balita yang dilakukan oleh bule asal Amerika Serikat berinisial DCB, masih menunggu observasi kejiwaan terhadap pelaku.

Setelah Influencer Sarnanitha Ditangkap, Polda Bali Bongkar Prostitusi Berkedok Spa

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya menunggu hasil observasi kejiwaan dari RSUP Prof. Ngoerah, Sanglah, Denpasar.

"Masih menunggu observasi dari RSUP Sanglah," kata Jansen usai apel gelar pasukan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar dikutip pada Kamis, 4 April 2024.

Korut Luncurkan Rudal Nuklir Terkuat, Amerika Sampai Korsel Ketar-ketir

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Sebelum ada hasil observasi, kata dia, pihaknya belum bisa mengambil keterangan bule yang diduga mengalami depresi itu.

PM Lebanon: AS Meminta Perang Israel-Hizbullah Berakhir sebelum Hari Pemilu 5 November

"Karena ada indikasi pelaku mengalami gangguan kejiwaan," jelas Jansen.

Sebelumnya, warga asing asal Amerika Serikat berinisial DCB (33), berusaha melakukan upaya penculikan terhadap seorang bocah perempuan berumur 8 tahun.

Peristiwa itu terjadi di Perum Kori Nuansa, Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali pada Senin, 25 Maret 2024, sekitar pukul 13.30 WITA.

Korban berinisial NPAPSD dengan pelaku sama-sama tinggal dalam satu lokasi di Perum Kori Nuansa, Ungasan.

Pada saat kejadian, korban bersama sepupunya bernama Kadek Ngurah (8/laki-laki), pergi ke warung melewati tempat tinggal pelaku. Mereka bertemu dengan pelaku.

Orang asing itu mengajak korban ngobrol dengan Bahasa Inggris, tapi korban tidak mengerti. Tiba-tiba, pelaku menarik tangan kiri korban dengan kedua tangannya, lalu menggendongnya dan korban dibawa masuk ke halaman rumah.

Modus aksi penculikan itu tengah didalami pihak kepolisian. Ada dugaan, pelaku mengalami gangguan kejiwaan sehingga dibawa ke RSUP Prof Ngoerah Sanglah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya