Wagub Ungkap Maraknya Oli Palsu Berlogo Pertamina di Kalimantan Barat

Berbagai Merk Oli Palsu yang Digrebek Polisi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)

Pontianak, VIVA – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, mengungkap peredaran oli palsu berlogo Pertamina di sejumlah wilayah Kalbar, yang disebut merugikan hingga Rp85 miliar per bulan. Ia meminta Pertamina segera mengambil langkah hukum dengan melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian.

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Korupsi di Mempawah Kalbar

“Ini (peredaran oli palsu) sudah berlangsung berbulan-bulan. Maka sudah bisa dihitung, transaksi per bulan di Kalbar mencapai Rp85 miliar. Ini jumlah yang luar biasa. Pertamina jangan tinggal diam. Lapor ke kepolisian, karena mereka jelas-jelas dirugikan,” kata Krisantus, Selasa 15 April 2025.

Menurut Krisantus, oli palsu ini diduga berasal dari China namun menggunakan label dan merek Pertamina secara ilegal. Ia mengaku telah mengantongi bukti fisik dan hasil laboratorium yang menunjukkan bahwa oli-oli tersebut palsu.

PGN Jaga Kinerja Operasional dan Ketahanan Energi Nasional di Kuartal I 2025

“Saya punya contohnya, ada empat kaleng. Saya dapat dari Badan Intelijen Negara (BIN), lengkap dengan penjelasan dan hasil penelitiannya. Ini tidak boleh dibiarkan. Mungkin saja mobil saya sudah pakai oli itu, kacau itu,” ujarnya dengan nada geram.

Krisantus juga menyoroti lambatnya respons dari pihak Pertamina terhadap masalah ini. Ia mempertanyakan mengapa perusahaan sebesar Pertamina tampak pasif meski sudah jelas-jelas mengalami kerugian besar dan citra brand-nya dicemarkan.

Direktur Keuangan Adaro Minerals Diperiksa Jadi Saksi Kasus Korupsi Minyak Pertamina, Kejagung Ungkap Alasannya

“Pabriknya di China, tapi pakai merek Pertamina. Ini membahayakan masyarakat dan merugikan semua pihak. Jika perusahaan dirugikan tapi diam saja, saya jadi bertanya-tanya, ada apa sebenarnya?” katanya penuh kecurigaan.

Ia menekankan pentingnya tindakan cepat dan tegas dari Pertamina agar kasus ini bisa ditindaklanjuti secara hukum. Laporan resmi ke polisi menurutnya menjadi kunci untuk membuka penyelidikan dan menindak pelaku.

Sebagai bentuk dukungan, Krisantus mengatakan dirinya akan terus menyuarakan bahaya penggunaan oli palsu dan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membeli pelumas kendaraan.

“Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga soal keselamatan dan kepercayaan publik. Jangan biarkan rakyat dirugikan karena kelalaian kita,” imbuhnya.

ilustrasi harga BBM dan SPBU Pertamina (dok: Pertamina)

Harga Pertamax Turun per 1 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Penurunan harga BBM ini dalam rangka mengimplementasikan Kepmen ESDM.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2025