Parkir Mobil di Depan Rumah Sendiri, Warga Medan Diminta Uang Parkir sama Preman

Pelaku saat menggembok rumah korban dengan rantai. (tangkapan layar)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Sebuah video viral di media sosial, dari rekaman CCTV memperlihatkan seorang pria menggedor pintu pagar hingga membawa rantai besi, untuk merantai pagar rumah korban. Peristiwa aksi premanisme yang meresahkan warga. 

Identitasnya Terkuak, Pengemudi Calya Putih Penerobos Gerbang Tol di Depok Langsung Ditangkap Jika Ketemu

"Gedor-gedor rumah sambil bawa rantai panjang, untuk apa?," tulis dalam narasi video viral tersebut, di instagram @medantalk dikutip VIVA. 

Peristiwa ini terjadi di Jalan Sei Kera, Kelurahan Pandau Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, pada Selasa 20 Mei 2025. Menerima informasi tersebut, Tim Resmob Polrestabes Medan, turun tangan dan langsung mengamankan pelaku atau preman, bernama Abdurrahman (52).

Suami di Surabaya Aniaya Istri Selama 20 Tahun Ditangkap, KDRT Terbongkar Setelah Video Viral

Pelaku langsung diamankan di rumahnya di Jalan Pukat II, Bantan Timur, Medan Tembung, Kota Medan. Saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan dan proses hukum selanjutnya.

Terjang Banjir Asal-asalan Bisa Bikin Mobil Rusak, Segini Biaya Perbaikannya

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Nugroho, menjelaskan Tim Resmob menindaklanjuti berita viral, yang diduga premanisme berkedok parkir liar.

"Kita amankan satu orang, yang melakukan pengancaman terhadap korban," sebut Bayu, Rabu 22 Mei 2025.

Aksi premanisme itu dikarenakan Abdurrahman meminta uang parkir kepada korban. Padahal korban memikirkan mobilnya di depan rumah sendiri.

Saat kejadian itu, pelaku mendatangi rumah korban dengan mengetok pagar untuk meminta uang parkir, akan tetapi tidak direspons korban. Pelaku datang kembali ke lokasi kejadian dengan membawa rantai panjang.

"Pengancaman terhadap pemilik rumah (korban) karena tidak mendapatkan sejumlah uang (uang parkir). Dengan harapan rantai tersebut, berusaha menggebok pagar rumah. Karena pelaku mengetok rumah itu, korban tidak mau keluar," jelas Bayu.

Bayu juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha yang menjadi korban aksi premanisme untuk segera melaporkan ke kantor polisi terdekat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya