Direktur Perusahaan BUMN Ditembak

Peluru Di Kepala Nasrudin Dibedah di RSCM

VIVAnews - Direktur Putra Rajawali Banjaran, grup Rajawali Nusantara Indonesia, perusahaan BUMN, Nasrudin Zulkarnaen, tewas dengan dua peluru masih bersarang di batang otak.

Belum Resmi Jadi Suami-Istri, Rizky Febian dan Mahalini Jalani 2 Prosesi Adat Hari Ini

"Dua peluru sudah berhasil kami keluarkan," kata Kepala tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Mun'im Idries, kepada VIVAnews, Minggu 15 Maret 2009.

Satu peluru diangkat dari belakang telinga sebelah kanan. Peluru lainnya di otak kecil. Sebelumnya adik Andi Syamsudin Iskandar, adik korban, sempat mengatakan satu peluru di belakang telinga sudah diambil di RSPAD Gatot Subroto. "Belum, dua-duanya ternyata masih bersarang," ujar Mun'im.  

Jonatan Christie Jaga Peluang, Indonesia Tertinggal 1-2 dari China di Final Thomas Cup

Peluru itu dikeluarkan untuk kepentingan penyelidikan tim Pusat Laboratorium dan Forensik Markas Besar Kepolisian RI. "Dua proyektil sudah kami serahkan ke polisi."

Nasrudin ditembak usai bermain golf di Padang Golf Modernland, Cikokol, Tangerang, sekitar pukul 14.00, Sabtu 14 Maret 2008. Ia ditembak di dekat mal Metropolis Town Square.

Mobil BMW silver yang ditumpanginya tiba-tiba dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Salah seorang pengendara langsung memuntahkan dua peluru ke arah kepala Nasrudin yang duduk di kursi belakang. Dua peluru menembus pelipis kiri pria 45 tahun itu.

Seketika, sopir korban langsung membawanya ke Rumah Sakit Mayapada Tangerang. Kondisi Nasrudin dinyatakan kritis. Rumah sakit itu pun tak mampu menanganinya dan merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Nasrudin meninggal 22 jam kemudian.

Pengambilan Sumpah Advokat (Ilustrasi).

Juniver Girsang Imbau Para Advokat Bersatu Pasca Putusan MK, Ini Alasannya

Kata Juniver Girsang, perbedaan pilihan dan dukungan politik yang selama ini menimbulkan riak-riak sesama rekan advokat jadi tak nyaman mesti diakhiri.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024