Satu Korban Longsor Bandara Masih Terperangkap Reruntuhan

Petugas masih berusaha melakukan evakuasi pada korban longsor di perimeter Kereta Bandara Soekarno Hatta.
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Tim SAR masih terus berupaya membebaskan satu korban lagi yang terjebak longsor di jalur kereta bandara. Satu korban lainnya, Dianti Putri berhasil diselamatkan pukul 03.00 WIB.

Hari Kelima Pencarian Korban Longsor Humbahas: Nihil Jasad tapi Ditemukan Rahang Manusia

Ia sempat dilarikan ke RSUD Tangerang, tapi saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Mayapada, Tangerang. Putri berhasil dikeluarkan dari mobil Honda Brio, sementara rekannya, Ina masih terperangkap.

Menurut laporan tvOne, Putri Dianti diperkirakan mengalami patah tulang dan luka dalam. "Ada pangkal paha sebelah kiri mengalami patah tulang," ujar kontributor tvOne yang sempat berbicara dengan orangtua korban.

Ingin Diintegrasikan, Jokowi Minta Transportasi Publik Harus Mudah dan Nyaman

Saat ini proses evakuasi terhadap Ina masih terus dilakukan. Sudah 12 jam lebih sejak petugas berusaha menyelamatkan korban yang tertimbun longsoran bersama mobilnya. Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari 120 orang terus berusaha melakukan penyelamatan. Tim medis juga disertakan untuk membantu korban agar tetap bisa bertahan.

Tim yang melakukan evakuasi adalah tim khusus, mereka tak hanya melakukan penyelamatan fisik, namun juga psikis. Petugas harus ekstra berhati-hati karena posisi korban yang berada di kursi penumpang diperkirakan terjepit.

KAI Commuter Sebut Tak Ada Korban Dalam Insiden Kereta Bandara Tabrak Stasiun Bandara Soetta

Kepala Basarnas M. Syaugi mengakui proses evakuasi tak mudah karena posisi mobil yang terjepit. "Banyak timbunan tanah dan air yang terus keluar. kita menggunakan ekskavator dengan hati-hati, pakai crane takut jebol. Jadi kami memakai jet hidrolik. Satu korban berhasil bebas setelah petugas memotong pintu dan setir, ia di posisi kursi sopir. Yang satu masih berusaha diselamatkan. Saat ini korban masih sadar dan masih bisa berkomunikasi," ujarnya kepada tvOne.

Sebagian petugas juga melakukan pengerukan secara manual menggunakan tangan. Penggunaan alat dikurangi karena khawatir terjadi longsor susulan. Mengingat posisi korban agak sulit karena lebih ke dalam, maka petugas melakukan penyelamatan dengan sangat hati-hati.

Oksigen dan air mineral masih terus diberikan kepada korban. Komunikasi juga terus dilakukan agar korban tetap sadar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya