Tawuran Tewaskan 2 Pelajar di Ciracas Berawal dari Medsos

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rifki Arsilan

VIVA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Putu Elvina menyatakan, kasus tawuran antargeng di Ciracas, Jakarta Timur, yang menyebabkan dua pelajar tewas, diawali dengan saling ejek di media sosial. 

Tawuran Dini Hari, Sepuluh Remaja Berstatus Pelajar Diamankan Polisi

Informasi itu, menurut Putu, diperoleh dari hasil pemeriksaan penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Timur yang saat ini menangani perkara.

Kedua kelompok itu sudah pernah tawuran. Pada tawuran sebelumnya, geng tersangka ini kalah. Mereka mengejek lagi balasan lewat Instagram sehingga terjadi saling adu balas di medsos.

Viral Aksi Tawuran Pelajar SMA di Depan GOR Ciracas Jakarta Timur

"Akhirnya mereka menyisir, kayak ronda malam itu. Ketemu sama geng korban, akhirnya terjadilah tawuran," kata Putu di Mapolres Jakarta Timur, Selasa, 13 Februari 2018. 

Ia menjelaskan, fenomena tawuran antargeng di Ciracas itu berbeda dengan tawuran antargeng yang biasanya terjadi. Biasanya, lanjut Putu, tawuran antar geng dilakukan oleh satu sekolah dengan sekolah lain, atau antarkomunitas geng motor.

Viral Seorang Tukang Ojek Menangis Sesak Omeli Anaknya Ikut Tawuran

"Nah ini beda. Jadi mereka ini tidak satu sekolah, tidak satu komunitas sebelumnya. Geng ini adalah geng yang heterogen. Mereka merupakan kumpulan dari teman-teman bermain," ujarnya.

Di antara 13 orang yang terlibat tawuran, ada yang menyiapkan senjata. "Senjata ini dipinjam dari kakaknya yang memang juga mantan geng suka tawuran itu. Artinya tawuran ini diturunkan dari senior atau kakak kandungnya kepada adiknya," kata Putu. 

Dengan kasus tawuran yang melibatkan anak di bawah umur itu, KPAI mengimbau kepada para orangtua agar mengawasi pergaulan anak-anaknya. Menurut dia, saat ini pergaulan anak-anak telah mengalami transformasi yang sangat cepat. Hal itu dapat dinilai dari pembentukan komunitas dengan berbeda latar belakang.

Sebelumnya, tawuran terjadi di Jalan Gudang Air dan Jalan Puskesmas, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu dini hari, 11 Februari 2018.

Dalam tawuran tersebut, dua orang remaja berinisial DK (14), pelajar SMP, dan MR (13), pelajar SD, meninggal dunia setelah mendapatkan sejumlah luka tusukan. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya