Pengacara: Kepulangan Habib Rizieq Bukan Hoax

Kapitra Ampera saat masih menjabat sebagai pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA – Kuasa hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera menegaskan kabar kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) pada Rabu, 21 Februari 2018, bukan hoax. Kapitra mengaku terus berkomunikasi dengan sang habib jelang kepulangan dan terkonfirmasi bahwa Habib Rizieq pada hari yang sama sudah memesan tiket dan sudah berada di Bandara Saudi Arabia untuk pulang ke Tanah Air.

Arti dan Peran Amicus Curiae yang Diajukan Megawati dan Habib Rizieq ke MK

"Ini bukan hoax, realitasnya begini, ini tidak ada kebohongan di dalamnya. Masa ada massa segitu banyak (menunggu kepulangan Habib Rizieq) enggak mungkin (berbohong)," kata Kapitra dalam perbincangan di tvOne, Rabu malam, 21 Februari 2018.

Kapitra menjelaskan, Habib Rizieq akhirnya membatalkan rencana kepulangan setelah di Bandara Arab Saudi menunaikan salat Istikhoroh (minta petunjuk), sehingga diputuskan untuk menunda kepulangannya.

Hakim MK Buka Suara soal Megawati Ajukan Amicur Curiae Terkait Sengketa Pilpres 2024

Sebelum itu, Kapitra bersama sejumlah rekan telah memberikan masukan dan saran kepada Habib Rizieq terkait kepulangannya ke Tanah Air. Ia menyarankan agar Habib Rizieq jangan buru-buru kembali karena kondisi sosial politik yang belum memungkinkan.

Namun, menurut Kapitra, Habib Rizieq cenderung memilih untuk pulang ke Tanah Air. Itu sebabnya iasudah memesan tiket Saudi Arabia Airlines untuk tanggal 21 Februari 2018.

Top Trending: Kisah Jenderal Agus Subiyanto, Sosok Aiptu FN hingga Istri Baru Habib Rizieq

"Tapi ada banyak orang saran jangan pulang, saya juga bilang tunggu dulu jangan buru-buru pulang. Ini masyarakat masih emosi kerinduannya kepada habib, kalau ini dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu akan terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan yang akhirnya ditujukan ke Habib Rizieq. Ketika itu disampaikan keputusan akhir Istikhoroh," bebernya.

Semula, kata Kapitra, dipilihnya tanggal 21 Februari sebagai jadwal kepulangan Habib Rizieq untuk menjaga momentum dan mengembalikan memori gerakan 212 sebagai ikon. Namun, melihat kondisi sosial politik di Tanah Air yang kurang kondusif, apalagi ramai kasus penganiayaan terhadap ulama, membuat sang habib mengurungkan niatnya pulang.

"Tadinya kita desak agar pulang, karena kita minta harus ada figur," ujar Kapitra.

Senada, Tokoh Alumni 212, Eggy Sudjana menegaskan bahwa rencana kepulagan Habib Rizieq ke Tanah Air bukan isapan jempol belaka. Hanya saja, setelah beberapa pertimbangan dan salat Istikhoroh, Habib Rizieq menunda kepulangan.

"Itu pilihan, petunjuk dari Allah, itu sakral, sekarang dibilang hoax? Habib itu sekelas ulama masa dibilang bohong," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya