12 Tahun Mangkrak, Bandara Pulau Panjang akan Dibangun

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kunjungi Pulau Panjang
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengunjungi lokasi landasan pacu pesawat di Pulau Panjang, Kabupaten Kepulauan Seribu, Selasa, 27 Februari 2018. 

Lagi Snorkeling, Warga Temukan Mayat Wanita dengan Wajah Hancur

Pantauan di lokasi, Sandi, sapaan Sandiaga, memakai pakaian dinas cokelat dan peci hitam, serta sepatu hitam. Bersama jajarannya, dia menyusuri landasan pacu dengan berjalan kaki hingga sampai pada ujungnya. 

Saat Sandi meninjau lokasi, kondisi landasan pacu pesawat itu sudah diaspal bahkan sudah ada tulisan landasan untuk helikopter. Namun, landasan pacu itu sudah dipenuhi rerumputan. 

Jelang Puncak Arus Balik Lebaran, Bandara Soetta Antisipasi Penumpukan di Conveyor Belt

"Hari ini untuk pertama kalinya saya menjejakkan kaki di sleeping giant yaitu raksasa yang masih tertidur sekarang, karena ini akan menjadi raksasa pariwisata Indonesia," katanya di lokasi. 

Sandi menuturkan, bandara ini sempat dibangun tapi tidak pernah aktif atau tidak digunakan karena tersandung permasalahan. "Jadi ini sayang sekali memang tapi ya sudahlah. Ini sekitar 12 tahun lalu (dibangun), kami harapkan nanti ke depan jadi lebih bersih, kita punya bandara yang menjadi hak untuk ekowisata di sini," ujarnya.

Rencana Food Estate di Kepulauan Seribu, Heru Budi Bilang Begini

Untuk itu, ia akan membangun kembali landasan pacu di Pulau Panjang ini karena proyek ini bisa menghidupkan pariwisata secara mandiri. Sandi akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Badan Pengelolaan Aset Daerah. Sebab, lokasi ini sebelumnya bermasalah. 

"Kami pastikan legalitas dari aset ini tidak ada masalah, untuk itu langsung kami masukkan nanti mudah-mudahan kalau bisa dipercepat di (APBD) perubahan atau di 2019 kami ingin bisa wujudkan," ujarnya. 

Dengan dibangunnya kembali landasan pacu untuk pesawat kecil berpenumpang hingga 20 orang dan landasan helikopter ini, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kepulauan Seribu. 

"Kami harapkan dari sini kita ciptakan 200-2.000 lapangan kerja untuk membangun landing street ini dan ini bisa menjadi Hap (bandara penghubung). Nanti akan menjadi kapal-kapal di sini digunakan sebagai feeder kepada resort-resort yang ada di sini," ujarnya.

Dalam membangun bandara di Pulau Panjang, menurut Sandi, tidak akan membebani anggaran daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun akan mencari para investor dari luar negeri dan swasta. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya