- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Polisi terus menyelidiki kasus penyerangan terhadap seorang ustaz oleh wanita yang diduga stres di Sawangan, Depok, Jawa Barat. Salah satu fakta sementara yang didapat, yaitu pelaku sebelumnya juga sempat menganiaya korban.
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Didik Sugiyarto menjelaskan, fakta pertama yang didapat yaitu, tersangka tinggal di kompleks yang sama dengan korban sejak 2011. Kemudian, tersangka juga sering ikut salat berjemaah di Masjid Darul Muttaqin, yang merupakan lokasi terjadinya perkara tersebut.
“Artinya, masyarakat di sana dan jemaah masjid telah mengenal tersangka. Saat ini penyidik sedang mendalami latar belakang penganiayaan terhadap korban,” kata Didik kepada wartawan, Senin, 12 Maret 2018.
Ustaz Abdul Rochman, korban penyerangan.
Pada saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kemarin, pihaknya juga mendapat informasi bahwa sebelum kejadian itu, pelaku juga telah memukul korban. “Informasi yang kami peroleh seperti itu, tepatnya satu minggu lalu, pada saat selesai salat Ashar pelaku sempat memukul korban. Kemudian dinasihati oleh korban agar pelaku berperilaku yang baik," ujarnya.
Baca juga:
Deretan Teror Orang Gila di Tahun Politik
Teror Beruntun Ulama, Siapa Dalangnya?
Informasi itu juga akan ditanyakan langsung kepada tersangka. Namun sementara ini, tersangka masih menjalani observasi kejiwaannya di rumah sakit.
Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa saksi-saksi. Mereka adalah korban dan beberapa jemaah yang berada di lokasi kejadian. “Sudah ada lima orang saksi yang kami mintai keterangan, termasuk korban dan beberapa saksi yang ada pada saat peristiwa itu terjadi, termasuk juga ketua DKM, Ustaz Gufron,” kata Didik.
Aksi penyerangan yang dilakukan tersangka Vivi terjadi pada saat korban Ustaz Abdul sedang menunaikan salat Subuh di Masjid Darul Muttaqin, perumahan Bumi Sawangan Indah I, Kecamatan Sawangan, Depok, Minggu, 11 Maret 2018.
Pelaku menyerang korban dengan sebilah pisau yang diarahkan ke leher. Namun hal itu diketahui oleh anak korban yang langsung berteriak histeris.
“Pas saya nengok, pisaunya kena pipi. Dia ngincernya leher kali, langsung saya tangkap gelut dah kita. Berantem beneran, sempat saya pukul dan akhirnya diamanin jemaah,” kata Abdul.
Menurut beberapa warga setempat, Vivi memang kerap berperilaku aneh, seperti meludahi orang dan marah-marah tanpa sebab. (ase)
