Komputer Rusak, UNBK di SMK Swasta Tangerang Kacau

Para siswa peserta UNBK di SMK Miftahul Jannah Cikupa, Tangerang, Banten, panik gara-gara komputer yang mereka gunakan mati hingga empat kali pada Senin, 2 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Proses Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMK Miftahul Jannah Cikupa, Tangerang, Banten, sempat kacau gara-gara komputer yang dipakai para peserta ujian rusak pada Senin, 2 April 2018. Komputer-komputer mati bahkan sampai empat kali.

7 Tips Menghadapi Ujian Nasional: Persiapan yang Efektif untuk Sukses

Peristiwa pertama terjadi saat para peserta ujian sedang mengisi data diri. Komputer menyala lagi tetapi kemudian mendadak mati lagi saat mereka mulai mengerjakan soal. Peristiwa serupa terulang hingga dua kali.

Kejadian itu sempat membikin panik para siswa karena mereka khawatir data soal yang sudah mereka kerjakan menjadi hilang hingga mengulang lagi dari awal. Namun, setelah komputer-komputer itu diperbaiki, data jawaban tetap tersimpan, hanya data diri yang terhapus. Para siswa pun mengisi lagi data diri mereka.

Sepenggal Kisah Awak KRI Nanggala Raih Nilai Sempurna Ujian Fisika SMA

Meski data jawaban tetap tersimpan, para siswa tetap menyesalkan insiden itu. Sebab mereka sudah kehilangan cukup banyak waktu gara-gara empat kali terganggu peristiwa komputer mati. Konsentrasi mereka pun buyar karena mesti berkali-kali terganggu.

"Kita kehabisan waktu lebih banyak lagi, seperti menunggu perbaikan, ditambah isi ulang jawaban. Tapi tadi kita hanya isi ulang identitas saja. Dan jawaban untungnya enggak hilang," kata Muhammad, seorang siswa peserta UNBK itu, usai menuntaskan soal-soal ujian.

Kemenag Tiadakan UN Bagi Madrasah, Ini Syarat Kelulusan Siswa

Pimpinan yayasan yang mengelola sekolah itu tak memungkiri peristiwa komputer-komputer mati sampai empat kali. Namun sang ketua Yayasan Miftahul Jannah, Teddy mengklaim, situasi terkendali setelah perangkat-perangkat ujian diperbaiki.

Peristiwa komputer mati itu terjadi di ruang Lab 2 Com dengan peserta 40 siswa pada pukul 07.30 hingga 09.00 WIB. Kerusakan pada 12 komputer dari total 40 unit. Pelaksanaan ujian lancar lagi pada pukul 09.15 WIB. Batas waktu penyelesaian ujian pun molor dari seharusnya pukul 10.00 WIB menjadi pukul 10.15. WIB.

Ujian itu diikuti 370 siswa yang terbagi dalam tiga sesi dengan penggunaan lima ruang kelas. Sebagai antisipasi, manajemen sekolah juga menyediakan 30 unit komputer cadangan serta genset. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya