Geng Perampok Taksi Online Dibekuk, Ordernya Selalu ke Merak

Polisi memperlihatkan kawanan perampok spesialis kendaraan taksi online di Tangerang, Banten, pada Selasa, 10 April 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Tujuh orang komplotan perampok spesiali taksi berbasis aplikasi online dibekuk aparat Kepolisian Resor Kota Tangerang, Banten. Tiga di antaranya ditembak mati karena melawan saat akan ditangkap.

Vinfast Jadi Armada Andalan Taksi Online

Geng kriminal yang memang selalu mengincar taksi online itu, antara lain berinisial SY, NPP, AR, IR, YK, AC, dan RR. Tiga yang disebut terakhir itu tewas setelah ditembak oleh polisi.

Modus operandi kawanan itu tergolong rapi dan terorganisir. Sebab mereka selalu memesan atau mengorder taksi online saat tengah malam dengan tujuan Merak yang melintasi Tol Tangerang-Merak. Tujuannya agar mereka mudah merampas kendaraan korban dan lokasinya cenderung lengang.

Motif Sopir Taksi Online Peras Rp 100 Juta Penumpangnya, Kebelet Nikah Belum Ada Biaya

"Mereka pesan di Tangerang. Nantinya sampai di kawasan tol, barulah mereka beraksi dengan merayu pengemudi untuk tidak menggunakan aplikasi dalam proses mengantar penumpang," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang, Komisaris Besar Polisi Sabilul Alif, dalam konferensi pers pada Selasa, 10 April 2018.

Saat merayu si pengemudi calon korban, pelaku juga menjanjikan bayaran lebih dengan alasan lokasi yang jauh. Setelah di tengah perjalanan tol, pelaku melancarkan aksinya.

Top Trending: Kisah Nyata Konser Ghaib hingga 3 Personel Polsek Main Kartu

"Korban ini ditodong pisau, dan mata serta mulutnya dilakban kemudian dibuang. Lalu pelaku membawa kabur kendaraan yang sudah ditunggu kawanan lainnya," katanya.

Komplotan itu sudah tiga kali beraksi dan mendapatkan untung sedikitnya Rp15 juta dari hasil penjualan mobil hasil rampokan. Mereka ditangkap di Lampung setelah salah satu korbannya yang dibuang di area Tol Tangerang berhasil melepaskan ikatan lakban lalu melapor kepada polisi. Aparat masih memburu penadah barang-barang hasil rampasan para pelaku.

Polisi turut berpesan terhadap para pengemudi taksi online agar mengenali siapa penumpangnya dan tidak mengizinkan penumpang meminta menonaktifkan aplikasi atau GPS. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya