Asian Games, DKI Wacanakan Pelajar Jadi Volunteer

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno.
Sumber :
  • syaefullah/VIVA.co.id

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mencari solusi untuk mengurangi kemacetan menjelang perhelatan Asian Games 2018. Salah satu yang diwacanakan, yakni meliburkan siswa sekolah selama Asian Games 2018.

Kedapatan Bawa Ganja, 4 Remaja Diamankan Polisi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah mendiskusikan wacana tersebut dengan Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Menurut Sandiaga, Anies ingin melakukan simulasi terlebih dahulu sebelum memastikan kebijakan apa yang harus diambil.

"Memang rekomendasi dari Dinas Pendidikan, rekomendasi dari weekly monitoring untuk tidak mengambil risiko yaitu diliburkan semuanya. Tapi Pak Anies ingin melihat simulasi secara keseluruhan apa saja yang kita bisa lakukan," kata Sandiaga di Koja Jakarta Utara, Selasa, 17 April 2018.

Hindari Razia, Pelajar di Lombok Tabrak Polisi hingga Terpental

Sandiaga mengatakan, ada beberapa opsi yang akan digunakan untuk mengatur siswa selama Asian Games 2018. Salah satunya yaitu, para siswa dapat dijadikan sukarelawan selama Asian Games agar dapat mengambil pelajaran baru dari kebijakan tersebut.

"Mungkin mengubah pola dari peserta didik malah dilibatkan menjadi volunteer, menjadi penerjemah, menjadi yang mengibarkan bendera, atau menjadi suporter, itu yang masih kami kaji sekarang," ujarnya.

Geng Motor yang Viral Serang Rumah Polisi di Bulukumba Diamankan, Pelaku Mayoritas Pelajar

Pemprov DKI, menurut Sandiaga, belum dapat memastikan kebijakan seperti apa yang akan dilakukan. Sebab, saat ini masih harus dilakukan simulasi terlebih dahulu. Namun, dia berjanji, dalam enam puluh hari ke depan, Pemprov DKI akan mengumumkan kebijakan apa yang diambil.

"Mudah-mudahan H-60, jadi kami perkirakan Juni. Itu akan kami pastikan apakah mereka akan diliburkan atau ada solusi lain yang kami akan dorong ke depan," ujarnya. (ase)

Dua underpass baru saja dibuka, yaitu di kawasan Mampang dan Matraman. Bagaimana reaksi masyarakat? Apakah berguna atau bikin sengsara? Lihat dalam Suara Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya