Merinding, Cerita Anies Cium Janggut Rasulullah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan teleconference dengan Wagub DKI Sandiaga Uno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Syaefullah

VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan kunjungan kerja ke Turki, beberapa hari lalu. Kehadiran Anies disambut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. 

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Saat di sana, Anies menceritakan, dia diajak Erdogan untuk salat Jumat bersama di Masjid Abu Ayyub al Anshari. Usai salat, Anies diajak Erdogan ke sebuah ruangan kecil dekat makam Abu Ayyub al-Anshari.

Mereka kemudian membaca surat Yasin dan mendengarkan para imam masjid melantunkan ayat suci Alquran secara bergantian. Di sela-sela acara tersebut, seorang imam menunjukkan sebuah botol yang dibungkus kain berlapis. Ada lebih dari 10 lapis kain berwarna hijau dan putih yang dipakai sebagai pembungkus.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

"Ternyata yang dibungkus itu adalah sebuah botol kecil yang kacanya amat bening dan di dalamnya terlihat sehelai rambut. Botol itu kemudian diletakkan di meja kecil depan Presiden Erdogan, persis di samping tempat saya duduk," kata Anies dalam Instagramnya yang dikutip VIVA, Rabu, 25 April 2018.

Menurut Anies, setelah rangkaian pembacaan Alquran berakhir, seorang imam memimpin doa yang diamini para jemaah. Kemudian, Presiden Erdogan melantunkan surat Al-Fathihah dan beberapa ayat pembuka Al-Baqarah sebagai penanda bahwa zikir selesai. Usai zikir, Presiden Erdogan lalu memegang botol itu dan menciumnya.

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

"Kemudian ia berikan botol itu pada saya. Saya pun menciumnya. Semua masih hening, suasananya menggetarkan. Bulu kuduk terasa berdiri, apa pun sebabnya tapi faktanya adalah terasa merinding. Tahukah apa isinya? Botol yang bening itu menyimpan sehelai rambut dari janggut Rasulullah SAW," kata Anies.

Menurut Anies, hal tersebut merupakan sebuah pengalaman luar biasa. Itu semua terjadi tanpa direncanakan. "Allah Sang Maha Pengatur mentakdirkan semua itu terjadi di sebuah masjid yang dekat dengan sejarah perjuangan, Masjid Eyup Sultan," ujarnya.

Kuliah Umum 

Tak hanya itu, Anies juga menceritakan pengalamannya diminta untuk mengisi kuliah di Bahçeehir University di Istanbul. Anies mengatakan, sempat datang terlambat di kampus tersebut karena ada kegiatan mendadak bersama Presiden Erdogan di Masjid Eyub Sultan.

"Ketika masuk ruangan, ternyata kuliah umumnya bukan dihadiri mahasiswa, tetapi para guru besar dan dekan di kampus. Siang itu mereka telah menunggu lebih dari satu jam. Format ruangannya pun seperti untuk diskusi intensif," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Terlebih lagi, ketika moderator menyampaikan pembuka, ternyata mereka mengumumkan tema kuliah umum ini soal dunia internasional." 

Anies sangat terkejut dengan hal tersebut. Sebab tema tersebut benar-benar di luar dugaannya. "Kami benar-benar bertukar pikiran. Dengan spektrum tema yang amat luas, dari soal sistem logistik, smart city, konsep pendidikan, perbankan syariah, hingga soal kehadiran kekuatan Tiongkok di Asia dan soal keseimbangan kekuatan militer di Asia," ujarnya

Menurut Anies, diskusi penuh pertanyaan tajam, menantang dan bagus, dan hal itu dapat mencerahkan bagi semua. Diskusi tersebut memakan waktu yang panjang tetapi terasa menyenangkan.

"Semua merasakan, bukan hanya perjumpaan ide tapi ini merupakan simpul perikatan hubungan antarbangsa Indonesia dan Turki. Tentu saja, dari sini muncul berbagai ide baru, yang bisa jadi bahan untuk terobosan-terobosan," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya