Pesan Aneh Legita, Korban Bom Surabaya Pada Suaminya

Aan, suami Legita korban bom Surabaya yang tinggal di Tangerang.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Kepergian Legita atau Lim Gwat Ni (56) warga Poris Indah, Cipondoh, Tangerang nyatanya, meninggalkan pesan janggal bagi keluarga sebelum pergi ke Surabaya untuk mengikuti pameran.

Dubes Inggris Puji Surabaya Cepat Atasi Dampak Teror

Hal tersebut diungkapkan suami Legita, Aan Teja di kediamannya Blok C No. 267, Rt 06/06 Perumahan Poris Indah, Kecamatan Cipondoh, Tangerang. Aan mengatakan, sebelum berangkat istrinya memberikan pesan yang menurutnya agak janggal.

"Pesan terakhir banget enggak ada. Tapi, pas mau berangkat ke Surabaya memang tiba-tiba istri saya bilang, 'saya pergi lama sekali enggak seperti biasanya, enggak tau pulang apa enggak' kayak gitu. Padahal, baik baik aja. Terus dari temannya juga yang ikut, pameran itu cuma dua minggu tapi malah bilang kayak gitu," katanya, Senin, 14 Mei 2018.

Solidaritas Korban Bom Surabaya dari Warga RI di New York

Kepergian Legita meninggalkan tiga anaknya dan seorang suami.  Suami Legita yang juga Ketua RT setempat mengatakan,  itu adalah komunikasi terakhir dengan istrinya. Sebab, setelah Legita berangkat ke Surabaya mereka tak lagi berkomunikasi. 

"Terakhir komunikasi cuma pas mau berangkat saja, seminggu yang lalu. Setelah itu enggak ada lagi. Dia memang bekerja sebagai tim-tim pameran batik yang suka bolak balik ke luar kota," ujarnya.

Teroris Surabaya Bikin Bom Nyontek dari Film

Sementara, sampai saat ini korban dan perwakilan keluarga masih di RS Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur untuk menunggu jenazah dapat dibawa keluarga.

"Belum tahu ini dapat dibawa kapan, anak masih nunggu. Kita juga masih rundingan ke mana jasad nanti akan disemayamkan. Kalau saya ikhlas atas kepergian istri," tutur Aan.

Legita menjadi salah satu korban ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu, 13 Mei 2018. Tiga gereja yang menjadi sasaran adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya