Mudik 2018, Sistem Tiket Elektronik Kurang Peminat

Loket e-ticketing sepi pengguna di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Anwar Sadat

VIVA – Sistem tiket elektronik di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, kurang diminati pemudik yang akan menggunakan transportasi bus. 

Syarat SIKM Dihapus, Terminal Pulogebang Mulai Ramai

Kepala Terminal Pulogebang Ismanto mengatakan, belum terlalu banyak masyarakat yang menggunakan pemesanan online atau tiket elektronik. Sebab, tiket elektronik merupakan budaya baru dan belum semua warga paham menggunakan sistem tersebut. Para pemudik yang ada hampir semuanya membeli tiket secara offline.

"Ini merupakan budaya baru. Tidak seperti mungkin penerbangan, kereta api yang memang dari sisi kesiapan operator. Kemudian konsumennya background-nya berbeda, habbit-nya beda, menyebabkan ini tidak terlaksana secara mulus," kata Ismanto di Terminal Pulogebang, Senin, 11 Juni 2018.

Operasional Bus AKAP Terbatas, Harga Tiket Melambung Tinggi

Penerapan tiket elektronik berdasarkan  Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Sistem Penjualan Tiket Angkutan Penumpang Umum Antar Kota Secara Elektronik.

Menurut Ismanto, terdapat 155 Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Pulogebang. Sebanyak 28 PO bus telah tergabung dalam penerapan sistem online dan masuk dalam aplikasi pemesanan tiket milik Organda.

Dishub DKI Bantah Ada Terminal Bayangan di Pulo Gebang

"Tapi dari 28 itu, cuma 17 yang online, sisanya 11 PO masih menjual secara offline juga. Artinya PO itu sendiri masih harus diyakinkan dan kami juga upaya keras agar mereka menerapkan e-ticketing ini," ujarnya.

Para PO ini belum mengikuti sistem online karena mereka tidak mau mencantumkan informasi tarif tiket. Mereka lebih memilih menutupi harga tiket. Sebab,  bisa dinaikkan apabila permintaan sedang tinggi seperti saat mudik lebaran ini. 

Sedangkan jika ingin bergabung menjual tiket online, harga tiket harus diinformasikan dan tidak bisa diubah sesuai keinginan. "Contoh untuk angkutan mudik sekarang,  bagi PO karena ini masa mereka mendulang pendapatan, tarifnya tak terdaftar di sistem sehingga ini di-off," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Baru nanti mulai setelah lebaran dan ini yang menjadi konsen Pulogebang, Kemenhub, Pemprov DKI, agar penerapan e-ticketing ini makin cepat makin bagus."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya