Malam Takbiran dan Lebaran, KRL Tetap Beroperasi Normal

Ilustrasi KRL Commuter Line
Sumber :
  • ANTARA/Yulius Satria Wijaya

VIVA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai penyedia jasa angkutan kereta komuter di Jabodetabek mengatakan jasa Kereta Rel Listrik (KRL) pada malam takbiran dan hari besar nasional Idul Fitri serta musim libur Lebaran tahun 2018 beroperasi normal.

Abu Bakar Baasyir dan Gayus Dapat Remisi, Buni Yani Tidak

VP Komunikasi PT KCI, Eva Chairunisa, mengatakan sebanyak 928 perjalanan per hari dengan keberangkatan kereta pertama pada pukul 04.00 WIB dan keberangkatan kereta terakhir pada pukul 23.35 WIB akan tetap diberlakukan. Namun, pada malam takbiran pemeriksaan barang bawaan penumpang akan ditingkatkan.

"Pengguna juga diimbau tidak membawa barang bawaan yang mudah terbakar seperti petasan, kembang api dan lainnya," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Juni 2018.

Mendag Klaim Berhasil Stabilkan Harga Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Untuk mengantisipasi kemungkinan kepadatan pengguna jasa di sejumlah stasiun, lanjutnya, PT KCI akan melakukan penambahan fasilitas maupun petugas untuk pelayanan dan keselamatan. Tambahan fasilitas dihadirkan dalam bentuk loket portabel, dan penataan alur untuk keluar-masuk penumpang di stasiun.

"Sementara dari sisi petugas, PT KCI menambah personel pengamanan, pelayanan, serta melakukan posko angkutan lebaran yang diikuti seluruh karyawan," ujar dia.

KAI Klaim 'Zero Accident' Selama Mudik Lebaran 2018

Kemudian, guna mendukung kemudahan pengguna KRL bertransaksi, dalam angkutan Lebaran tahun ini PT KCI menyiapkan 233 unit vending machine, 192 loket manual, dan 38 loket portable yang disebar di 79 stasiun. Loket portable sendiri akan difungsikan di stasiun-stasiun yang berpotensi terjadi kenaikan jumlah penumpang antara lain Bogor sebanyak sembilan unit, Bekasi dua unit, Jakarta Kota empat unit, dan Rangkasbitung sejumlah tiga unit.

"Untuk mengurangi antrean di loket maupun vending machine, pengguna dapat memilih untuk membeli Tiket Harian Berjaminan (THB) yang dapat dibeli langsung untuk perjalanan pergi pulang," katanya.

Terakhir, Eva mengatakan belajar dari tahun-tahun sebelumnya, pengguna KRL selama pelayanan angkutan lebaran sebagian besar adalah pengguna yang tidak rutin naik KRL. Biasanya para pengguna juga berjalan dalam kelompok maupun rombongan bersama keluarga dan kerabat, yang bertujuan untuk bersilaturahmi ke saudara atau mengunjungi tempat-tempat wisata.

Dengan karakteristik tersebut, para pengguna diminta perlu memperhatikan sejumlah hal agar perjalanan bersama keluarga tetap aman dan nyaman.

"Hal paling utama adalah selalu prioritaskan keselamatan dengan tidak memaksakan diri naik ke dalam KRL yang sudah penuh, bersabar mendahulukan penumpang yang turun dari kereta, mengawasi selalu putra dan putrinya, menjaga barang bawaan, serta selalu menuggu KRL di belakang garis aman peron yang berwarna kuning," kata Eva menyudahi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya