- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp/18.
VIVA – Taman Margasatwa Ragunan berupaya mengurai keramaian di berbagai titik. Hal itu dilakukan karena belajar dari pengalaman tahun lalu di mana kerap terjadi penumpukan pengunjung di satu titik lokasi.
Salah satu upaya itu adalah program feeding time yang dilakukan oleh perawat satwa. Bentuk keunikannya adalah makanan yang disuguhkan ke hewan dikemas dalam bentuk ketupat.
"Makanan satwa dimasukkan ke dalam ketupat terus nanti jadi pertunjukan bagi pengunjung sebagai syarat edukasi juga. Mekanisme memberi makannya masih sama hanya dibungkus dengan ketupat. Juga sebagai pelatihan syarat motorik bagi satwa itu sendiri," kata Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati di Ragunan Jakarta, Senin 18 Juni 2018.
Program feeding time ini dilakukan pada tanggal 16, 17 Juni 2018 dan hari terakhir program Lebaran yakni 24 Juni 2018. Saat program itu dilakukan, pusat informasi akan memberikan pengumuman lewat pengeras suara.
"Jadi perawat satwa kami akan bertugas memberikan pakan pada satwa tersebut, jamnya disesuaikan dengan jam makan satwa itu sendiri. Misal orang utan itu jam 9 maka akan diumumkan melalui pusat informasi kami bahwa jam 9 ada feeding time untuk satwa orang utan," lanjut dia.
Dina menegaskan, pengunjung tak perlu memberi makan satwa. Pihak Ragunan sudah tak pernah lagi membuat pengunjung berinteraksi dengan hewan untuk menghindari kejadian tak diinginkan.
"Pengunjung tidak kami libatkan karena sudah dua tahun ini Taman Margasatwa Ragunan tidak melakukan atraksi yang bersentuhan langsung dengan satwa maupun manusia. Untuk meminimalisir risiko-risiko kemungkinan akan terjadi," kata dia. (ren)
Angkut Ratusan Ton Sampah saat Libur Lebaran, Pemkot Tangsel Catat Ada Kenaikan 10 Persen
Peningkatan sampah di Tangsel itu ditaksir sekitar 40-50 ton setiap harinya selama libur Lebaran Idul Fitri.
