Cerita Asal Usul Gunungan Sampah Ilegal di Kalideres

Lokasi pembuangan sampah diduga ilegal di Kampung Rawa Bokor, Kamal, Kalideres.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Warga di kawasan Kampung Rawa Bokor, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat harus menahan bau tak sedap lantaran permukiman mereka harus bersebelahan dengan tempat pembuangan sampah.

Bayi Perempuan Ditemukan Meninggal di Tempat Pembuangan Sampah

Tempat pembuangan limbah rumah tangga tersebut diketahui merupakan lokasi ilegal. Truk pengangkut sampah sering membuang sampah di lokasi tersebut.

Seorang warga berinisial S yang kediamannya berada sekitar 500 meter dari lokasi setempat, mengaku terganggu dengan adanya tempat pembuangan akhir ilegal tersebut.

Geger Pria Lanjut Usia Ditemukan Tewas di TPS Cilincing, Ini Penjelasan Polisi

"Ini bukan tempat resmi, dulunya ini rawa terus lama-lama berubah jadi daratan gini nih, terus jadi lapangan. Nah, di sana baru sering pembuangan sampah langsung ke sini," katanya, Minggu, 24 Juni 2018.

Ia mengaku sejak tahun 2000-an sampah yang berada di lokasi setempat kian hari kian meningkat. Bau tak sedap mengganggu warga hingga beberapa di antaranya mengalami gangguan pernapasan.

Gagal Jadi Ketua RT, Pasutri di Bogor Halangi Truk DLH Angkut Sampah Warga

"Kalau saya waktu itu sesak karena bakaran limbahnya, ada juga yang sesak karena baunya yang parah," ujar pria tersebut.

Warga pun telah mengeluhkan hal tersebut pada pihak kelurahan dan kecamatan setempat. Namun, pemerintah setempat tak mampu bertindak.

"Sudah pernah lapor tapi belum ada tindakan, enggak ngerti kami juga. Kami harap sih ada tindakan cepat dari pemerintah soalnya warga sini juga sudah enggak ngerti harus gimana," ujarnya. 

Dia melanjutkan, "Kami pernah protes ke yang buang sampah, tapi enggak digubris malah galakan mereka. Kalau soal yang jaga terkadang ada dan enggak," ujarnya.

Pantauan VIVA, lokasi tempat pembuangan sampah tersebut tampak ditutupi dengan beberapa seng. Bahkan dijaga oleh beberapa orang yang diduga bukan warga setempat, melainkan penjaga lokasi tersebut agar tidak mudah diakses orang lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya