Pembaruan Sistem KRL Bikin Penumpang Kesal dan Marah

Antrean penumpang KRL di Stasiun Depok Baru beberapa waktu lalu. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA - Pembaruan sistem yang dilakukan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) membuat antrean di Stasiun Bekasi pada Senin, 23 Juli 2018, ini menjadi padat dan mengular. Para penumpang harus mengantre untuk mendapatkan tiket kertas seharga Rp3 ribu.

KAI Buys Chinese Three Trains for Jabodetabek's Fleet

Dari laporan tvOne, antrean bahkan sampai ke gerbang Stasiun Bekasi. Padahal, jarak loket ke gerbang cukup jauh. Situasi tersebut bisa menggambarkan betapa panjang dan padatnya antrean para penumpang.

Meski demikian, antrean yang berlangsung sejak pagi tadi itu berjalan tertib. Tidak sampai menimbulkan chaos atau kerusuhan. Hanya saja masyarakat tetap menyampaikan kekesalahan, kemarahannya karena harus mengangntre dan terlambat sampai ke tempat kerja.

PT KCI Borong 3 Rangkaian KRL dari China untuk Armada Jabodetabek

Salah satu penumpang mengaku tidak tahu PT KCI tengah mengadakan upgrade atau pembaruan sistem. Namun, penumpang yang lain mengaku sebaliknya.

"Sudah tahu sudah 3 hari yang lalu. Ini jadinya, ngantri. Dulu punya credit card. Terlambat, jadinya kayak gini," kata seorang penumpang laki-laki.

Malam Tahun Baru, KRL Commuter Line Beroperasi hingga Pukul 03.00 WIB

Pada masa pembaruan sistem ini, penumpang diharuskan membeli tiket kertas seharga Rp3 ribu sampai 5 ribu untuk sekali perjalanan. Mereka diimbau untuk menyimpan tiket itu karena berguna saat keluar dari stasiun tujuan. Petugas akan melakukan pengecekan saat mereka keluar.

Untuk mengurangi kepadatan, Stasiun Bekasi menyiapkan 5 loket. Ada beberapa petugas yang melayani pembelian tiket. Atas situasi tersebut, masyarakat mau tidak mau mengikutinya.

Dari laporan tvOne, satu orang membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mengantre. Kepadatan mulai terjadi mulai pukul setengah 6 pagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya