Dianiaya Kejam oleh Para Kakak Kelas, Limpa Siswa SMK Pecah

Robert, korban penganiayaan kakak kelas terbaring di RS
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kasus kekerasan yang termasuk bullying kembali terjadi. Kali ini, akibat aksi keji itu, seorang siswa SMK swasta di Jakarta Selatan, Robert W (16), terbaring lemah di rumah sakit di Depok, Jawa Barat. Remaja malang itu mengalami luka serius lantaran salah satu organ dalam tubuhnya pecah usai dianiaya kakak kelas.  

Pria yang Disebut Mirip Alien Lalu Pukul hingga Ludahi Wanita di Kendari Ditangkap

Bobi, kakak sepupu korban mengungkapkan, nasib nahas yang dialami Robert terjadi pada Selasa 14 Agustus 2018. Saat itu korban yang sedang asyik menggambar di ruang kelas pada saat jam sekolah tiba-tiba dipanggil oleh salah satu seniornya. Awalnya korban tak menduga lantaran ia mengira dipanggil untuk mengikuti lomba menggambar.   

“Sepupu saya dipanggil sama kakak kelasnya, dia kira mau disuruh ikut lomba kan posisinya mau 17 Agustus-an. Nah dia dibawa ke salah satu ruangan di lantai dua sekolah. Setelah itu ditunggulah sama beberapa orang dan ditatarlah, di situ dipukulin, diinjak-injak,” kata Bobi saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Graha Permata Ibu, Beji, Depok, Jawa Barat, pada Senin 20 Agustus 2018.  

Hanya Karena Saling Pandang, Seorang Pemuda di Pontianak Dikeroyok dan Ditikam

Dijelaskan Bobi, sang adik disiksa oleh sejumlah orang yang diduga adalah kakak kelasnya sendiri. Ketika peristiwa itu terjadi, korban sempat melihat ada korban lain selain dirinya. “Sebelum dipukulin adik saya di suruh push up terus ditendang, diinjak. Mukanya memar dan yang paling parah itu di bagian perut,” kata dia.

Puas melampiaskan aksi kejinya itu, pelaku kemudian mengancam korban agar tidak menceritakan hal ini kepada siapa pun. Alhasil, remaja yang tinggal di kawasan Beji, Depok ini pun sempat memilih bungkam saat ditanya keluarga perihal memar dan luka yang dialaminya itu.

Ditantang TNI KKN di Papua, Ketua BEM UI: Banyak Oknum Aparat Anti Kritik

“Salah satu dari mereka bilang, lo enggak usah aneh-aneh, gue juga dulu diginiin,” kata Bobi menirukan ucapan pelaku.

Akibat takut dengan ancaman pelaku, korban pun terus meringis kesakitan hingga akhirnya sesampai di rumah ia terbaring lemah. “Adik saya itu sempat bilang sama mamahnya, tapi dia mohon jangan didatangi karena takut bakal digituin (dipukulin) lagi. Dia trauma banget," lanjut dia.

Namun karena khawatir dengan kondisi sang buah hati, orangtua korban kemudian membawanya ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan rekam medis menyatakan bahwa limpa korban mengalami pendarahan.

“Kata dokter limpanya sudah pecah dan harus dioperasi. Sekarang adik saya masih terbaring lemah,” ujarnya.

Atas kejadian ini, pihak keluarga pun tak tinggal diam. Mereka telah mengadukan kasusnya ke polisi. “Kita sudah laporin ke polisi. Kami sudah maafin tapi kami harap ada keadilan. Pihak sekolah juga harus bertanggung jawab. Ini masalah serius jangan sampai ada Robert-Robert yang lain,” kata Bobi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya