Tak Dapat Solusi, Massa Depan Kantor Grab Ancam Gelar Aksi Lebih Besar

Demo di depan kantor Grab Indonesia, Kuningan Jakarta Selatan.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

VIVA – Aksi yang digelar para pengemudi daring individu se-Jabodetabek yang berafiliasi dalam Gerakan Jabodetabek Bersatu di Kantor Grab Indonesia, di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, bubar sekitar pukul 18.00 WIB.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Aksi bubar setelah sedikitnya tiga kali keributan terjadi di sana. Puncaknya, keributan terjadi di depan lobi Gedung Lippo Kuningan yang membuat polisi terpaksa memukul massa menggunakan rotan.

Pada akhirnya, mereka tetap saja tidak bisa menemui Managing Director Grab Indonesia Ridzki untuk menyampaikan aspirasi mereka. Namun, mereka mau membubarkan diri setelah berbincang dengan aparat kepolisian.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Humas aksi, Dedi mengatakan pihaknya sangat kecewa dan marah atas hal ini. Untuk itu, dia menegaskan akan kembali menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih banyak.

Dedi juga mengucapkan terima kasih pada aparat kepolisian yang memberikan pengawalan, tapi dia juga meminta polisi mengusut anggotanya yang diduga mereka telah melakukan pelecehan seksual secara verbal kepada anggota mereka yang merupakan wanita dan ikut aksi.

Polisi Prediksi Ribuan Orang Bakal Demo di KPU Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024

"Perjuangan tidak pernah berhenti. Pada pak polisi, kami berterima kasih mengamankan kami, dan mohon bapak mengevaluasi insiden yang terjadi pada anggota kami. Semoga ke depannya tidak dialami kawan-kawan lain," kata Dedi di lokasi, Senin 10 September 2018.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar menjelaskan kalau keributan yang terjadi di sana adalah kesalahpahaman semata karena masalah kecil. Banyaknya karyawan gedung yang mau pulang namun mobilnya sulit keluar membuat polisi meminta massa yang membawa mobil untuk memindahkannya dulu.

Diduga saat itu terjadi salah paham. Untuk itu pihaknya meminta maaf atas insiden yang ada. Dijelaskan Jafar, bukan hanya massa yang terkena rotan, anggotanya yang merupakan seorang perwira menengah juga sempat terkena dalam kejadian itu.

"Tetapi mungkin di situ terjadi salah paham, kemudian ada kata-kata kurang tepat, kemudian ada juga beberapa insiden karyawan dari depan keluar dan sampai ribut dengan demonstran juga semuanya bisa diselesaikan dengan baik,” kata Indra. 

“Sekali lagi saya mohon maaf pada teman-teman sehingga terjadi insiden kecil. Sekali lagi, polisi hanya ingin semua berjalan lancar. karena itu saya imbau kepada demonstran maupun pihak lain tidak terpancing dengan situasi yang ada, semua bisa menahan diri," imbaunya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya