Merasa Difitnah, PKS Laporkan Pemasang Spanduk Berlogo HTI ke Polisi
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi melaporkan adanya dugaan pencemaran nama baik terkait temuan sejumlah spanduk bertuliskan #2019GantiPresiden dan ganti sistem kepemerintahan dengan lambang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).
Yoga Pamungkas, Ketua Bidang Polhukam DPP PKS menegaskan, pihaknya tidak pernah memasang spanduk yang sempat beberapa kali muncul di sejumlah titik di wilayah Depok. Karena itulah, pihaknya merasa perlu mengambil langkah hukum.
“Kami melaporkan tentang spanduk yang berisi fitnah tentang PKS terkait #2019GantiPresiden kemudian ditambah dengan beberapa lembaga yang tidak ada hubungannya dengan kami. Sehingga kami merasa itu sesuatu yang mencoba mencemarkan nama baik kami, terlebih selama ini kami tidak pernah memasang membuat spanduk-spanduk seperti itu,” katanya pada wartawan di Mapolresta Depok pada Senin, 10 September 2019
Yoga menilai, spanduk tersebut telah memberi persepsi negatif terhadap PKS. Ini lantaran adanya kalimat embel-embel (ganti ke sistem khilafah) yang kemudian disandingkan dengan lambang atau logo HTI. “Kami tegaskan, lembaga itu tidak pernah kami berhubungan, sehingga kesannya kami seperti ada apa di spanduk itu. Spanduk hashtag 2019 ganti presiden dan ganti sistem kemudian di situ ada lembaga HTI. Kemudian yang mengesankan menjadi ke sana,” jelasnya lagi.
Spanduk tersebut, lanjut Yoga telah beberapa kali ditemukan, di sejumlah titik di wilayah Depok, diantaranya, Jalan Gas Alam, dan Jalan Tole Iskandar pertigaan masjid Al Huda Sukmajaya. "Selain laporan kami juga sertakan barang bukti,” katanya.
Untuk mengantisipasi adanya hal serupa, lanjut Yoga, pihaknya pun telah membentuk tim khusus dan meminta para kader untuk berperan aktif melaporkan jika ada temuan spanduk yang serupa.
“Kami juga telah melaporkan ke polisi agar kami mendapatkan bantuan dari kepolisian. Kami percaya kepolisian memiliki visi dan tugas yang baik untuk menjaga negara yang kita cintai ini, kemudian hal-hal ekses negatif yang tidak ada di luar konteks. Kami memang lembaga politik, tapi kemudian jika itu diarahkan ke konteks yang tidak relevan dengan cita-cita dan tujuan negara kita, ini perlu dihilangkan.”
Yoga pun menduga, ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh pihak tidak pertanggungjawab untuk merusak citra PKS. “Kami menduga keras ada, sayangnya kami belum mendapatkan pelaku. Yang kami dengar dibeberapa tempat di Jakarta juga ada," ujarmya.