Aksi Bela Guru, Kasus Ratna Sarumpaet Hingga Ganjil Genap

Sejumlah siswa SMAN 87 Jakarta menggelar unjuk rasa membela guru mereka
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad

VIVA – Aksi damai digelar sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 87 Jakarta, di lapangan sekolah tersebut, Kamis, 11 Oktober 2018. Kegiatan itu dilakukan untuk membela guru mereka yang dikabarkan mendoktrin sejumlah siswa, untuk membenci Presiden Joko Widodo.

Ganjil Genap Tidak Berlaku saat Hari Wafat Yesus Kristus Jumat Besok

Para pelajar ini meminta nama baik gurunya tersebut dipulihkan jika tak terbukti bersalah. "Kami minta nama (baik) beliau dikembalikan," ujar para pelajar itu serentak berteriak.

Kepala SMAN 87 Jakarta Patra Patiah mengatakan, dia bersama pihak berwenang terkait akan menyelidiki kebenaran dari laporan tersebut terlebih dahulu. "Semua ada prosedur yang benar artinya ada pengaduan, tugas ibu adalah menyelidiki pengaduan tersebut kebenarannya," ujar Patra. Simak berita selengkapnya di sini.

Catat! Ini Lokasi dan Jam Ganjil Genap Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Berita tersebut menjadi salah satu berita di Ibu Kota yang menarik perhatian pembaca VIVA, Kamis, 11 Oktober 2018.

Kabar lainnya yang juga membesut animo pembaca, yaitu terkait pemeriksaan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro oleh polisi. Pemeriksaan itu 
terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terkait penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Asiantoro dimintai keterangan sebagai saksi, pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Ganjil Genap Jakarta Akan Diperluas ke Tangerang Raya

Aktivis Ratna Sarumpaet (tengah) dengan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di Dirkrimum Polda Metrojaya, Jakarta

"Kemarin juga hari Rabu kita sudah lakukan pemeriksaan saksi dari Plt kepala Dinas Pariwisata DKI," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 11 Oktober 2018. Seperti apa pemeriksaan itu? Baca berita selengkapnya di sini.

Selanjutnya, berita menarik datang dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terkait perluasan aturan ganjil genap.  

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengemukakan, rekayasa lalu lintas terkait perluasan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan pelat nomor ganjil atau genap, tidak lagi efektif.

Penindakan pelanggar di kawasan perluasan ganjil-genap Jakarta

"Ketika ada rekayasa lalu lintas, jumlah  mobilnya meningkat drastis. Rekayasa itu tidak lagi efektif," kata Anies di Balai Kota, Kamis, 11 Oktober 2018.  

Perluasan sistem ganjil genap diberlakukan terkait dengan perhelatan Asian Games 2018, Agustus lalu. Pemberlakukan aturan itu diperpanjang lantaran ada event Asian Para Games 2018 pada 6-13 Oktober 2018. 

Mengapa Anies menilai rekayasa lalu lintas terkait ganjil genap tak efektif? Yuk, baca berita selengkapnya di sini.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya