Buru Jaringan Teroris, Polisi Sisir Wilayah Sumatera Bagian Utara

Simulasi Penanggulangan Terorisme
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Kepolisian melakukan pengejaran terhadap anggota Jaringan Teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di kawasan Sumatera Bagian Utara. Perburuan itu dilakukannya pasca penangkapan dua terduga anggota pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Negara Ini Tuduh Iran sebagai Negara Teroris, Kok Bisa?

"Jaringan sudah dipetakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror maupun Polda Sumut terus melakukan pengejaran kelompok tersebut yang ada di wilayah Medan, Aceh dan beberapa wilayah dilakukan pengejaran," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo ketika dikonfirmasi, Senin, 22 Oktober 2018.

Pasca-penangkapan dan penembakan terduga teroris di Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada Kamis lalu, Polisi memperkirakan adanya sejumlah orang yang menjadi anggota JAD di wilayah tersebut. Sehingga, polisi masih terus melakukan pemantauan. 

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Pemantauan ini juga sebagai tindakan pencegahan dari Satgas antiteror yang tersebar di polda-polda. "Kami terus melakukan pengejaran, polisi akan bertindak secara progresif juga mengantisipasi setiap aksi yang dilakukan kelompok tersebut," ucap Dedi.

Dedi menambahkan, bukan hanya di Sumatera, petugas secara umum melakukan pengawasan pada seluruh jaringan terduga teroris. Petugas mengklarifikasi jaringan menjadi beberapa lapis, yakni anggota aktif, anggota pasif atau sel tidur, lalu simpatisan.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Anggota aktif dan pasif bisa saja langsung ditangkap petugas. Sementara untuk simpatisan, Polri meminta kerja sama masyarakat agar jangan sampai terbawa pengaruh radikal lebih jauh.

"Kelompok simpatisan ini merupakan pekerjaan seluruh anak bangsa agar tidak menganut paham radikal," kata Dedi.

Sebelumnya, polisi menembak mati dua terduga teroris anggota JAD Hendry Syahli (26 tahun) dan Rival Alwis (22 tahun) di Tanjung Balai, Sumatera Utara, Kamis, 18 Oktober lantaran dianggap melawan. Sempat terjadi kejar-kejaran dan baku tembak antara petugas dan terduga teroris. Namun, terduga teroris akhirnya dilumpuhkan setelah beberapa kali melawan.

Para pelaku menyimpan senjata rakitan dan bom pipa yang dipersiapkan untuk bom bunuh diri. Selain itu, diamankan pula sejumlah senjata tajam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya