Penembakan Gedung DPR, Polisi Periksa Petugas Tawarkan Switch Auto

Dua tersangka dihadirkan dalam rekonstruksi penembakan di Gedung DPR RI.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Polisi masih mengembangkan penyidikan kasus peluru nyasar ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sembilan saksi telah diperiksa dalam kasus tersebut.

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sapta Maulana mengatakan, salah satu saksi yang diperiksa yakni petugas berinisial H. Petugas tersebut menawarkan switch auto untuk dipakai dalam senjata api Glock 17 yang dipakai tersangka. 

Switch auto itu ditemukan oleh H sebelum tersangka peluru nyasar latihan tembak. "Sebelum ditawarkan ke I. Dia lupa harinya," ujar Sapta di Mapolda Metro Jaya, Senin, 22 Oktober 2018.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

H, kata Sapta, juga telah mengumumkan barang yang ditemukannya kepada semua pihak. Namun tak ada orang yang mengaku kehilangan switch auto tersebut. "Dia sudah umumkan ini punya siapa ternyata enggak ada yang ngaku makanya dia simpan," katanya.

Menurut Sapta, dalam hal ini petugas H melakukan pelanggaran. Sebab, switch auto tak boleh digunakan untuk kepentingan olahraga.

2 Tersangka Penembakan di Rumah Aktor Salman Khan Ditangkap Polisi

Penyidik juga bakal memeriksa saksi lain berinisial Y. Saksi tersebut merupakan petugas Lapangan Tembak Senayan yang berada di lokasi saat tersangka latihan tembak. "Dia caddy juga," ujarnya.

Terkait apakah akan ada tersangka lainnya dalam kasus ini, Sapta menyebut, tak menutup kemungkinan. Penyidik masih terus mengembangkan kasus ini. "Ya bisa jadi tergantung hasil pemeriksaan. Kita lihat nanti," katanya.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan dua orang tersangka yaitu IAW dan RMY karena diduga lalai. Mereka dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. 

Barang bukti yang diamankan dalam kasus ini adalah satu pucuk senjata api jenis Glock 17, 9x19 buatan Austria, warna hitam cokelat, dan 3 buah magazine berikut 3 kotak peluru ukuran 9x19. 

Polisi juga menyita satu pucuk senjata api merek AKAI Costum buatan Austria kaliber 40 warna hitam, dua buah magazine, berikut 1 kotak peluru ukuran 40.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya