- VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusuf mengatakan, pihaknya berencana untuk memperluas wilayah penerapan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) pada 2019.
Sejauh ini, sistem tersebut baru dilakukan di beberapa titik di ruas Jalan Sudirman-Thamrin. Nantinya, sistem itu juga mau diterapkan di kawasan Monas, dekat Istana Negara, Gedung DPR hingga Stadion Gelora Bung Karno.
“November baru kita evaluasi uji coba. Desember kita evaluasi penindakan. Kalau dua bulan itu kita nilai sukses, maka kita perluas,” ucap Yusuf dalam acara diskusi Pojok Semanggi bertema 'E-TLE Siapkah?' di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 26 Oktober 2018.
Setelah itu, ia berharap ke depannya juga sistem tersebut bisa diterapkan di kawasan pinggir Ibu Kota. Tapi, pihaknya juga perlu Electronic Registration and Identification (ERI) yang kini tengah dipercepat oleh Badan Pajak dan Retribusi Daerah dan Subdit Regident Ditlantas Polda Metro Jaya bila mau perluasan sistem E-TLE itu berjalan baik.
Kedua pihak hingga kini masih melakukan verifikasi data kendaraan dan sosialisasi pemutihan. Sebab, meski penerapan ERI sudah baik tapi masalah masih ada semisal masyarakat yang belum melakukan registrasi atau pendataan ulang.
Kondisi ini membuat kamera Closed Circuit Television (CCTV) E-TLE tak bisa merekam lantaran antara plat dan data base kendaraan tak sinkron.
“Barulah kemudian ke lokasi pinggir Jakarta. Mungkin dalam beberapa tahun ke depan seluruh jalanan Jakarta bisa tercover,” kata dia lagi.
1 Juta Kendaraan Diprediksi Balik Jakarta, Polda Metro Siapkan Strategi Agar Tidak Macet
Polisi melalui Polda Metro Jaya mengimbau agar pemudik yang balik ke Jakarta nanti bisa memakai tol fungsional seperti Tol Cimanggis-Cibitung.
