Sopir Grab Dibunuh, Manajemen Janji Pasang Kamera Pengawas di Mobil

Polres Kota Tangerang merilis penangkapan kasus pembunuhan sopir Grab.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Perusahaan transportasi online Grab berjanji akan meningkatkan keamanan, khususnya untuk para mitra pengemudinya. Hal ini akan dilakukan setelah kasus pencurian maupun pembunuhan yang menimpa para sopir marak terjadi, salah satunya di Tangerang.

Wanita Open BO di Dermaga Pulau Pari Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Grab Tri Sukma And mengatakan, untuk keamanan para sopir nantinya akan ditingkatkan dengan pemasangan indeks kamera atau kamera pengawas (CCTV).

"Kami sudah sediakan 100 indeks kamera yang ada di dalam mobil Grab, dengan fungsi merekam seluruh perjalanan sopir baik dari pemesanan hingga selesai antar dan pemesanan," ujarnya di Mapolresta Tangerang, Senin, 12 November 2018. 

Ada Luka di Dada hingga Leher pada Wanita yang Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari

Namun, menurut dia, belum semua akan terpasang CCTV. Rencananya baru akan diterapkan di Jakarta dan Palembang. "Dengan adanya ini akan kita tingkatkan sesuai pula dengan permintaan dari Dirjen Perhubungan bagi angkutan daring," kata Tri.

Tak hanya itu, nantinya tombol emergency atau panic button pun akan disediakan pada aplikasi pengemudi sehingga saat terjadi sesuatu, pengemudi bisa meng-klik tombol tersebut dan langsung terhubung di tiga nomor darurat.

Minta Uang Buat Bayar Utang dan Cicilan Motor, Fitri Tewas di Tangan Mantan Suami

"Nantinya pada aplikasi dari pengemudi kami sediakan tombol emergency dengan sebelumnya melakukan registrasi tiga nomor penting dan mudah dihubungi bila terjadi sesuatu sehingga langsung terkoneksi, dengan memberikan informasi adanya hal yang darurat terjadi pada sopir," ujarnya.

Diketahui, sopir Grab Jap Son Tauw ditemukan tewas terikat di Sungai Cirarap, Jalan Raya Cadas, Tangerang usai mendapat order dari akun seorang perempuan berinisial Y, dengan rute Duta Harapan Indah, Jakarta Utara menuju Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat.

Korban yang menerima order pukul 22.15 WIB, diperkirakan tiba di lokasi penjemputan pukul 22.35 WIB. Namun, pada pukul 22.44 WIB, telepon seluler milik korban tak lagi aktif. Selanjutnya pada Rabu, 7 November 2018, kepolisian dan keluarga mendapati korban yang sudah mengambang dengan kondisi mengenaskan di Tangerang. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya